Nama : NOVI WULANDARI
NPM :33209965
Kelas : 2DD04
Kelas : 2DD04
Tgs : KEWIRAUSAHAAN SOFTSKILL
Dosen : PAK JOKO UTOMO
TULISAN 1
1. Apa yang sebaiknya dilakukan dan dimliki oleh seorang entrepreneur agar dapat sukses!, Berdasarkan prospektif (sudut pandang)?:
menurut pandangan saya enterpreneur yang baik dan menjadi sukses memberitahukan kepada orang - orang bahwa sebagai enterpreneur dapat memberikan kretifitas dan memberikan keuntungan baik dalam bentuk sosial maupun jasa kepada orang lain agar orang lain pun merasakan kepuasan yang telah diberikan oleh enterpreneur. selain kreatifitas enterpreneur harus memiliki jiwa sabar untuk menjalankan bisnisnya dan memiliki tanggung jawab tinggi terhadap usahanya maupun terhadap SDMnya.
Psikologis
Kewirausahaan (enterprenership) berasala dari bahasa perancis yang diterjemahkan secra harfiah menjadi “perantara”
a. Definisi Wirausaha (entrepreneur)
- Pengertian secara umum : sebagai proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko, financial, psikologis, dan social yang menyertainya, serta meneriam bals jasa moneter dan kepuasan pribadi.
- Pengertian secara Psikologis :
Wirausaha adalah orang yang memiliki dorongan kekuatan dari dalam dirinya untuk memperoleh suatu tujuan dan suka bereksperimen untuk menampilkan kebebasan dirinya diluar kekuasaan orang lain.
· Pengertian secara Psikologis berdasarkan kaidahnya :
- Menurut meredith etal (1996) :
wirausaha adalah orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber – sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan, dan mengambil tindakan yang tepat untuk memastikan sukses.
- menurut Schumpeter (1934) :
wirausah adalah seseorang yang melakukan kombinasi – kombinasi baru.
- Menurut Suryana (2008) :
Wirausaha adalah orang yang melakukan usaha kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan sumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup.
b. Ada beberapa tahapan untuk menjadi wirausaha (entrepreneur) yang sukses berdasarkan psikologis ,yaitu :
· Yang pertama, Harus memiliki criteria sebagai wirausaha yang sukses berdasarkan psikologis, antara lain:
- berjiwa keras dalam bekerja
- mandiri
- cerdas dalam menciptakan dan meraih peluang bisnis
- jujur, hemat dan displin
- mampu berfikir dan bertindak bijak
- tangguh dan berani mengambil resiko
- kreatif dan produktif
- inovatif
- berperilaku antisipatif terhadap perubahan dan akomodatif terhadap lingkungannya
- bersifat melayani pelanggan untuk memenuhi kepuasannya
· Yang kedua, untuk menjadi seorang wirausaha ada beberapa prasyrat yang harus dipenuhi antara lain :
- Memiliki kemampuan modal yang kuat untuk berkarya dengan semangat kemandiriannya
- Mampu memecahkan masalah dalam mengambil keputusan
- Memiliki keberanian mengambil resiko
- Mempunyai keinginan yang kuat untuk belajar, dan bertindak inovatif kreatif
- Bekerja keras, tekun dan teliti dan tidak pernah merasa puas
- Mampu menghasilkan karya baru yang berlandaskan etika bisnis yang sehat.
Ada beberapa masalah berwirausaha, antara lain :
- Penyebab terjadinya keberhasilan berwirausaha :
Menurut Alma (2009), terdapat tiga hal yang menyebabkan seseorang berhasil dalam berwirausaha :
- Kemampuan dan kemauan
Orang tidak memeiliki kemampuan tetapi banyak kemauan dan orang yang memiliki kemauan tetapi tidak memiliki kemampuan, keduanya tidak akan menjadi wirausaha yang sukses.
- Tekad yang kuat dan kerja keras
Dalam berwirausaha dibutuhkan suatu tekad tidak pantang menyerah dalam menjalankan usaha serta bekerja keras
- Mengenali peluang dan berusaha meraihnya ketika ada kesempatan
Dalam berwirausaha sangat diperlukan kemampuan untuk mengenali peluang karena agar usaha yang dijalankan berhasil maka diperlukan inovasi – inovasi. Inovasi – inovasi ini dapat dilakukan jika seseorang dapat melihat peluang.
- Penyebabnya terjadi kegagalan berwirausaha :
Menurut Zimmerer (1996), terdapat lima factor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usahanya, yaitu : (dalam suryana 2008)
- Tidak kompeten dalam hal manajerial
Tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan factor penyebab utama yang menyebabkan suatu usaha kurang berhasil.
- Kurang berpengalaman
Kurang berpengalaman dalam bidang teknik, visualisasi usaha, koordinasi, mengelola sumber daya, dan mengintegrasikan operasi perusahaan dapat mengakibatkan kegagalan dalam menjalankan usaha.
- Kurang dapat mengendalikan keuangan
- Gagal dalam perencanaan
- Lokasi yang kuarang memadai
Lokasi yang strategis merupakan salah satu factor yang menentukan keberhasilan dalam berusaha.
- Kurangnya pengawasan pada peralatan
Kurang pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan peralatan tidak efisien.
- Sikap yang kurang sungguh – sungguh dalam berusaha
Sikap kurang sungguh – sungguh terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal.
- Ketidak kemampuan dalam melakukan perubahan
Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan tidak yang akan menjadi wirausaha yang berhasil.
Maka terjadilah karakteristik psikologis :
Terdapat 29 indikator dari karakteristik psikologi yang mendorong seseorang untuk cenderung memutuskan untuk menjadi wirausaha, indicator – indicator tersebut yaitu :
- Expressiveness
Expressiveness adalah kemampuan dalam menangkap isyarat non verbal. Expressiveness merupakan entrepreneurial opportunity karena dengan Expressiveness seseorang yang mengetahui apa yang diinginkan dan yang tidak diinginkan oleh seseorang.
- Suka berteman
Suka berteman adalah sifat untuk suka menjalin persahabatan. Sifat suka berteman akan membantu wirausaha untuk membbuat jaringan memasarkan produksi / jasa
- Suka berbicara
Suka berbicara adlah sifat suka untuk mengeluarkan pendapat. Seseorang yang menyukai berbicara maka memiliki kemampuan untuk meyakinkan seseorang.
- Sifat cepat tanggap (surgency)
Sifat cepat tanggap kritik dan saran yang membangun, digunakan oleh wirausaha untuk melakukan perbaikan – perbaikan produk / jasa yang dihasilkan ataupun terhadap pelayanan yang diberikan.
- Exhibisionish
Dengan memiliki sifat exhibisionish maka seseorang dapat menyakinkan seseorang terhadap kemampuan dirinya.
- Locus of control
Locus of control adalah kepercayaan diri untuk mengendalikan lingkungan.
- Self efficacy
Self efficacy meningkatkan kinerja berwirusaha. Self efficacy merupakan suatu paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan. Kepercayaan ini merupakan sikap dan keyakinan untuk memulai, melakukan, dan menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang dihadapi. Sehingga seseorang yang memiliki kepercayaan diri cenderung memiliki keyakinan akan kemampuan untuk mencapai keberhasilan. Selain ituu orang yang percaya diri memiliki kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan sistematis, berencana, efektif, dan efisien. Kepercayaan diri ditunjukkan oleh ketenangan, ketekunan, dan kegairahan daam melakukan pekerjaan
- Overcofidence
Overcofidence adalah sifat optimis akan sesuatu melebihi bukti atau keakuratan data.
- Representatif
Representatif adalah sifat untuk membuat keputusan/ menilai sesuatu melalui bukti terbatas. Kemampuan representatif didapatkan dari kreatifitas dan pengalaman dalam mengambil keputusan. Representatif digunakan untuk membuat keputusan / memanfaatkan peluang saat tidak terdapat cukup informasi yang diperlukan.
- Intuisi
INtuisi adalah kepercayaan terhadap kebenaran sesuatu tanpa adanya bukti – bukti. Intuisi diperlukan wirausaha karena wirausaha membuat keputusan ketidakpastian, dibawah tekanan, serta informasi yang terbatas.
- Kebutuhan berprestasi
Kebutuhan prestasi adalah dorongan untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan efisien dari pada orang lain. Sehingga wirausaha yang memiliki kebutuhan berprestasi akan selalu berprinsip bahwa apa yang dilakukan merupakan usaha optimis untuk menghasilkan nilai maksimal. Kebutuhan berprestasi tercermin dari tindakan efisien, mengutamakan kualitas kerja, adanya tujuan – tujuan yang dicapai, adanya perencanaan dan mengutamakan pengawasan. Manfaat kebutuhan berprestasi adalah mendorong seseorang untuk menjadi wirausaha.
- keberanian mengambil resiko
seorang wirausaha harus berani menghadapi resiko. Berani mengambil resiko yang sudah diperhitungkan merupakan kunci awal dalam dunia usaha karena hasil yang akan dicapai akan proposional terhadap resiko yang telah diambil.resiko yang telah diperhitungkan dengan baik akan lebih banyak memberikan kemunkinan keberhasilan usaha. Wirausaha harus bias belajar mengambil resiko dengan cara mentransfer resiko kepihak yang lain seperti bank, investor, konsumen, pemasok, dan lain sebagainya. Wirausaha berhubungan dengan resiko yang kompetitif (competitive risk) karena wirausaha tidak mengetahui langkah – langkah yang akan dilakuakan oleh pesaing terhadap produk atau jasa baru yang dihasilkan melalui imitasi yang dapat menurangi profit. Wirausaha tidak menyukai resiko yang terlalu rendah atau terlalu tinggi. Hal ini disebabkan karena resiko yang terlalu rendah akan memperoleh kberhasilan yang terlalu rendah. Sebaliknya, resiko yang terlalu tinggi kemungkinan memperoleh sukses yang tinggi, tetapi dengan kegagalan yang sangant tinggi oleh sebab itu, wirausaha akan menyukai resiko yang seimbang ( moderat).
- keinginan untuk mandiri
orang yang mandiri adalah orang yang tidak suka mengandalkan dengan orang lain namun justru mengoptimalkan segala daya dan upaya yang dimilikinya sendiri. Sehngga dapat disimpulkan bahwa keinginan untuk mandiri adalah keinganan untuk tidak tergantung dengan orang lain.
- ramah
ramah adalah baik dalam bersikap dan bertutur kata.
- Konfirmitas social
Konfirmitas social adalah sikap yang dapat menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan
- compliance
compliance adalah sifat untuk ingin memenui segala persyaratan yang ada.
- Tidak mudah untuk mempercayai
Tidak mudah mempercayai adalah kecenderungan untuk meragukan pandangan orang lain.
- Fleksibel
Fleksibel adalah ketidakakuan dalam menghadai perubahan.
- bekerja sama
bekerja sama adalah kemauan untuk bekerja sama dengan orang lain tanpa membedakan status social. Kerja sama yang dibangun dengan pihak lain adalah kerja sama untuk bersama – sama mencari kemajuan dan keuntungan.
- Toleransi
Toleransi adalah sifat toleransi terhadap pandangan yang berbeda dan ketidakpastian sesuatu. Denagn adanya toleransi maka seorang wirausaha dapat mengenbangkan ide kreatifnya serta menjalin jaringan usaha dengan orang lain.
- Memaafkan
Memeaafkan yaitu sifat untuk dapat memaafkan kesalahan yang terjadi pada operasional atau penilaian.
- Baik hati (softheardness)
Baik hati dapat diartikan sebagai berbudi baik. Berbudi baik dapat dilihat dari kejujuran dalam melakukan usaha
- Sopan
Sopan yaitu sifat yang sesuai dengan tata krama
- Mudah berteman
Mudah berteman yaitu mudah bergaul dengan siapa saja
- Tegas
Tegas dalam mengambil keputusan
- Aktif
Aktif yaitu kemauan untuk ikut serta dalam suatu kegiatan
- Ambisi
Ambisi yaitu sifat berambisi untuk maju (mengembangkan usaha). Adanya ambisi untuk maju inilah yang mendorong seseorang untuk menjadi wirausaha
- Inisiatif
Inisiatif yaitu memiliki prakarsa untuk menciptakan barang/jasa/metode baru.
- Sifat tidak sabar
Sifat tidak sabar yaitu sifat tidak sabar untuk menerapkan ide – ide baru.
Bisnis
Mengapa kita harus berbisnis? Pertanyaan ini sering muncul di benak kita. Jaman sekarang bisnis sudah menjadi salah satu sektor yang sangat berpengaruh dalam suatu perekonomian negara. Apakah arti dari bisnis itu sendiri? Sederhananya bisnis bisa diartikan sebagai suatu organisasi yang menyediakan barang atau jasa untuk mendapatkan profit. Yang dimaksud dengan profit adalah perbedaan antara pendapatan suatu bisnis dan pengeluarannya. Profit inilah yang membuat orang tertarik untuk membuka dan mengembangkan bisnis baru. Mungkin awalnya bagi orang-orang yang sudah memiliki pekerjaan tetap atau untuk kaum pelajar yang notabene belum memiliki pendapatan, bisnis bisa menjadi tempat untuk mencari tambahan pendapatan kita. Namun sebenarnya bisnis bisa menjadi sarana yang efektif untuk meningkatkan pendapatan kita.
Ada 3 jenis sistem ekonomi, yakni:
· Planned economy,
Planned economy maksudnya sistem ekonomi berpusat pada pemerintahan, semua produksi distribusi diatur oleh pemerintah.
· Market economy
Market economy artinya ekonomi berpusat pada sistem pasar, jadi individu dan perusahaan mengejar kepentingan pribadi mereka secara bebas.
· Mixed economy.
Mixed economy adalah gabungan dari kedua sistem ekonomi diatas.
Perbedaan dalam sistem ekonomi juga menyangkut tentang perbedaan faktor produksi. Faktor-faktor produksi adalah sumber daya yang digunakan dalam produksi barang dan jasa, yaitu :
1.sumber daya fisik
Sumber daya alami yang dapat digunakan dalam proses produksi, seperti tanah, air dan bahan mentah.
2.tenaga kerja
Semua kemampuan fisik atau mental dari semua manusia yang berperan dalam prose produksi.
3.modal
Semua peralatan dan barang-barang yang digunakan dalam proses produksi.
4.kewirausahaan.
4.kewirausahaan.
Keahlian atau ketrampilan yang digunakan seseorang dalam mengkoordinir faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
5.sumber daya informasi
Seluruh data yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk menjalankan bisnisnya. Data yang yang dibutuhkan seperti ramalan kondisi pasar, pengetahuan yang dimiliki karyawan dan data-data lainnya.
Selain sistem ekonomi dan faktor produksi, hal lain yang berpengaruh dalam bisnis adalah jenis tingkat kompetisi dalam pasar. Ada 4 tingkat kompetisi di dalam ekonomi pasar,yaitu :
1.pure competition (kompetisi murni)
Pasarnya diisi oleh banyak produsen, relatif mudah untuk masuk ke dalam pasar ini dan menjual barang yang identik. Contohnya : petani lokal.
2.kompetisi monopolistik
Memiliki banyak produsen tapi lebih sedikit daripada pure competition, lebih mudah untuk masuk ke dalam pasar ini, barang dijual serupa dan dan para perusahaan memiliki pengaruh dalam harga di pasar tersebut. Contohnya : toko alat tulis.
3.oligopoli
Pasarnya memiliki sedikit produsen, sulit untuk masuk ke dalam pasar ini, barang yang dijual serupa dan para perusahaan memiliki pengaruh dalam harga di pasar tersebut. Contohnya : industri baja
4.monopoli
Pasarnya hanya memiliki 1 produsen, untuk masuk ke pasar ini diatur oleh pemerintah, barang yang dijual hanya satu juga dan perusahaan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam harga di pasar tersebut. Contoh : PLN (Perusahan Listrik Negara).
A. ETIKA BISNIS
Etika bisnis adalah pengetahuan tentang cara ideal pengaturan dan pengaturan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara universal dan secara ekonomi atau sosial, dan penetapan norma dan moralitas ini menunjang maksud dan tujuan kegiatan bisnis (Muslich, 1998 : 4). Etika bisnis ini dilakukan oleh manajer atau karyawan perusahaan.
Di dalam etika bisnis juga terdapat etika manajer. Etika manajer merupakan standar perilaku yang memandu manajer dalam melaksanakan tugasnya (Symond & Smith. 2002). Etik manajer bisa dibagi menjadi :
1.perilaku terhadap karyawan
seorang manajer harus meperlakukan karyawan dengan benar misalnya dalam hal pengangkatan dan pemecatan karyawan harus berdasarkan kemampuan mereka dalam bekerja bukan karena alasan lain.
2.perilaku terhadap organisasi atau perusahaan
seorang manajer harus mengutamakan kepentingan perusahaan dalam melakukan tugasnya bukan mementingkan kepentingan pribadinya, misalnya soerang manajer menjual aset-aset perusahaan lebih murah dari harga sewajarnya agar dia mendapat komisi dari pihak yang membelinya.
3.perilaku terhadap agen ekonomi lainnya
seorang manajer harus bertindak secara etis dengan agen ekonomi lainnya seperti, konsumen, pemasok atau penjual.
Ada 3 langkah sederhana untuk melakukan penilaian etika untuk situasi yang muncul selama aktivitas bisnis, yakni:
a. mengumpulkan informasi relevan yang sesungguhnya.
b. menganalisis fakta-fakta untuk menetapkan nilai moral yang paling sesuai.
c. membuat keputusan etik berdasarkan pada kebenaran atau kesalahan dari kebijakan atau aktivitas yang dimaksudkan.
namun pada kenyataannya ketiga proses ini tidak selalu berjalan dengan baik dan lancar.
Bagaimana jika tidak ada nilai norma yang disetujui, bagaimana jika fakta yang ada belum tentu benar? Bagaimanapun juga penilaian dan keputusan harus dibuat. Karena jika tidak dilakukan, kepercayaan akan hilang, padahal kepercayaan adalah hal yang sangat penting dalam transaksi bisnis. Empat norma etik yang digunakan adalah :
1. kegunaan (utility)
apakah perilaku itu memaksimalkan keuntungan dari orang-orang yang terpengaruh oleh perilaku tersebut?
2.hak (rights)
apakah perilaku itu menghormati hak setiap orang yang terlibat?
3.keadilan (justice)
apakah perilaku itu konsisten dengan keadilan?
4.kepedulian (caring)
apakah perilaku itu konsisten dengan tanggung jawab masing-masing orang?
Etika mempengaruhi perilaku individu di tempat kerja. Tanggung jawab sosial berhubungan dengan konsep itu tapi itu lebih berarti kepada cara keseluruhan bisnis untuk menyeimbangkan komitmennya baik secara individu atau kelompok terhadap lingkungan sosialnya. Kelompok dan individu yang dimaksud bisa disebut sebagai stakeholder. Tanggung jawab sosial perusahaan terhadap stakeholder, yakni meliputi tanggung jawab kepada :
1.konsumen
perusahaan yang bertanggung jawab terhadap konsumennya akan berusaha keras untuk memperlakukan mereka dengan tepat dan jujur. Mereka juga biasanya memasang harga dengan wajar, memenuhi komitmen pengiriman mereka dan mempertahankan kualitas produk mereka.
2.karyawan
perusahaan yang bertanggung jawab sosial dalam hubungannya dengan karyawan, memperlakukan karyawan secara adil, membuat mereka merasa menjadi bagian dari perusahaan dan menghormati martabat dan kebutuhan dasar mereka.
3.investor
untuk menjaga sikap tanggung jawab sosial kepada investor, manajer harus mengikuti prosedur akunting yang benar, menyediakan informasi yang sesuai tentang kemampuan finansial perusahaan dan mengatur perusahaan untuk melindungi hak dan investasi shareholder/investor.
4.pemasok
hubungan dengan pemasok harus dijaga dengan baik. Perusahaan selalu memberi informasi tentang rencana jangka panjang, bernegosiasi tentang jadwal pengiriman dan harga yang bisa diterima oleh masing-masing pihak dan lain-lain.
5.komunitas lokal di mana bisnis berada
kebanyakan perusahaan mencoba untuk melakukan tanggung jawab sosial terhadap komunitas lokalnya. Hal ini biasa dilakukan dengan mengadakan bakti sosial, penyuluhan-penyuluhan atau bahkan pengobatan gratis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar