Rabu, 15 Juni 2011

DALAM HARAPANKU (PUISI)

dalam tawa ku menyimpan duka

dalam senyum ku menangis

dalam diam ku menahan

sebuah asa yang kurasa

namun sulit untuk tercipta



lelah hati bersandiwara

menutupi semua realita

rasa cinta yang ada

membuat ku sesak dalam dada

ingin rasa ku ucap kata cinta

agar terlepas semua beban jiwa



matahari terdiam memberi kehangatan

rembulan terbisu memberi keteduhan

bintang berteguh memberi keceriaan

awan terbungkam memberi kesejukan



tiad kata yg bermakna

tiada makna yg terkandung

diam membisu menyimpan seribu asa

terkubur tiada tersisa tiada guna

KARAM (PUISI)

dptkah putik kn mjdi bunga.
kiranya cuaca sering gerhana.
dptkh kasih bremi slamanya...
atw pun aku hrs brserah kpdNya
Yang Maha Kuasa

mestikah ada 1pngorbanan
shnga trjdinya prpisahan
kiranya itu 1prmintaaan
perlukah kau dan ku merelakan

kita hnya insan yg slalu mnghrapkn
swtu yg indah dlm prcintaan
dkala tiba dugaan mendatang
aku kau tingalkan

karam aku dlautan duka
bila wjahmu hilang dmata
tiada berita pngobat rindu
dikala sendu

ku biarkan luka dhati brdarah
shingga kering terjemur mentari
apakah salah ku
sampai kau sakiti begini

perlukah aku trus mnghrapk
ncamar yg hilang kembali k sangkar
apakah masih ada kerinduan yg ada dhatimu..:)

KECEWA (PUISI)

Pecah berserak luluh hati mengadu

Tak tertahan ingin luap meronta

Benamkan perih rasa terpatri kecewa

Kadang resah harapku terpendam amarah

Tinggalkan hilang terjang lara

Hanyut hingga terbawa

Menepi di perasingan dan tak berarti lagi



Terus berulang tak hanya itu

Lebih dari ketidakpedulianmu

Berpaling bahkan pergi habis kau lukai

Seakan tak bersalah cobalah kau adili dirimu sendiri



Dan tak akan mampu kau mau mengerti

Terkecuali maaf yang berkali sering kau ucap

Bukan berarti dapat mengobati luka kau toreh

Bahkan merapuhkan hampir berhenti denyut nadi

Selasa, 17 Mei 2011

perencanaan pesan - pesan bisnis

A. PERENCANAAN PESAN BISNIS
Perencanaan bisnis merupakan satu langkah strategis bagi pencaaian tujuan suatu organisasi secara menyeluruh. Pesan-pesan bisnis yang terencana dengan baik mempermudah pencapaian tujuan komunikasi. Penentuan tujuan yang jelas bagi suatu organisasi akan dapat membantu proses pengambilan keputusan yang mencakup antara lain :
· keputusan untuk meneruskan pesan
· keputusan untuk menanggapi audiens
· keputusan untuk memusatkan isi pesan
Sebuah pesan bisnis yang baik haruslah melalui beberapa tahapan, yang diawali dengan:
1. penentuan tujuan komunikasi bisnis, seperti berikut ini:
Dalam menentukan tujuan komunikasi bisnis perlu diperhatikan ketepatan dan kerealistisan tentang tujuan, waktu, pengirim pesan, keselarasan tujuan komunikasi dengan organisasi.
2. Analisis audience (pendengar/pembaca) yang akan dihadapi, yang mempunyai beberapa tahap, diantaranya yaitu:
a. Mengembangkan profil audiens yang meliputi penentuan ukuran dan komposisi audiens, pengenalan audiens, antisipasi reaksi audiens, antisipasi tingkat pemahaman audiens, pemahaman tingkat hubungan komunikasi dengan audiens,
b. Mengupayakan untuk memuaskan kebutuhan informasi bagi audiens, meliputi upaya menemukan apa yang diinginkan oleh audiens, antisipasi terhadap pertanyaan yang tak diungkapkan, fokus pada hal yang dianggap penting oleh audiens.
3. Menentukan cara untuk mencapai tujuan tersebut. Setiap pesan bisnis mempunyai tema pokok (main theme) yaitu rumusan pokok pembicaraan (topik) beserta tujuan yang ingin dicapai melalui topik tersebut.
4. Pemilihan/Seleksi Saluran Komunikasi dan Alat Komunikasi. dalam bisnis biasanya komunikasi verbal (dengan kata-kata) menjadi pilihan utama yang dibantu oleh komunikasi nonverbal. Sementara itu, dalam komunikasi verbal biasanya ada pilihan yang mungkin dipilih, yaitu komuikasi ‘kata dengan lisan’ (berbicara) dan komunikasi ‘kata dengan tulisan’ (menulis). Jadi, yang manakah yang paling baik untuk digunakan? Jawabannya adalah tergantung dari tujuan komunikasi bisnis, analisis audiens, dan karakteristik dari komunikasi ‘berbicara’ dan komunikasi ‘menulis’ tersebut.
B. PENGORGANISASIAN PESAN BISNIS
Pengorganisasian pesan bisnis bertujuan supaya tak ada kejadian-kejadian yang tidak diinginkan, seperti ada hal-hal yang tak relevan, penyajian yang tidak sistematis&logis, ada informasi yang lupa disajikan, dll.
Dibawah ini akan dijelaskan mengenai pola outline pada pengorganisasian pesan yang membutuhkan dua proses, yaitu:
1. Mendefinisikan dan Mengelompokkan Pokok Pikiran.
Sebelum menentukan ide pokok terlebih dahulu yang harus diidentisikasi adalah :
1. Teknik Brainstorming.
a. Storyteller’s tour. Hidupkan tape recorder dan telaah pesan-pesan yang disampaikan. Fokuskan pada alasan berkomunikasi, poin utama, rasionalitas dan implikasi bagi sipenerima.
b. Random list. Tulis segala sesuatu yang ada dalam pikiran diatas kertas kosong. Selanjutnya pelajari hubungan antara ide-ide tersebut.
c. CFR (Conclusions, findings, recommendations) Worksheet. Jika subjek yang dibahas mencekup pemecahan masalah, gunakanlah suatu worksheet yang akan membantu menjelaskan hubungan antara temuan (findings), kesimpulan (conclusions) dan rekomendasi (recommendation) yang akan di berikan.
d. Journalistic Approach. Pendekatan jurnalistik memberika poin yang baik sebagai langkah awal menentukan ide pokok.
e. Question And Answer Chain. Barangkali pendekatan yang terbaik adalah melihat dari sisi perspektif audience.
f. Pembatasan cakupan. Penyajian rutin kepada audience yang telah Anda kenal hendaknya menggunakan kata-kata yang singkat. Cara ini dapat membangkitkan rasa hormat audience kepada komunikator, sedangkan penyampaian pesan yang kompleks dan controversial akan memakan waktu yang lebih lam, terutama jika audience yang hadir terdiri atas orang-orang yang spektial, atau orang-orang yang tidak dikenal sebulumnya.
Keberadaan sebuah outline akan sangat berarti bagi kita terutama jika pesan yang akan kita susun itu banyak/panjang dan rumit. Hal itu disebabkan outline akan membantu kita memvisualisasikan hubungan antara bagian yang satu, dengan bagian yang lainnya. Disamping itu outline juga akan menuntun kita untuk mengkomunikasikan pokok pikiran-pokok pikiran dengan cara yang lebih sistematis, efektif, den efisien. Sebuah contoh outline dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

2. Menentukan Urutan dengan Rencana Organisasional
Setelah kita mendefinisikan dan mengelompokkan tema pokok dan butir pendukung serta ilustrasi maupun bukti, selanjutnya kita dapat memutuskan bagaimana urutan-urutannya, yang dapat menggunakan salah satu dari dua cara berikut, yaitu:
a. Cara Langsung/Cara Deduksi, yang dapat dimulai dengan tema pokok, diikuti dengan butir pendukung, dan akhirnya dikemukakan ilustrasi dan bukti-bukti yang berhubungan dengan tema pokok dan butir pokok tersebut. Cara langsung biasanya digunakan jika diperkirakan reaksi audiens cenderung positif dan menyenangkan.
b. Cara Tidak Langsung/Cara Induksi, yang dimulai dengan ilustrasi dan bukti-bukti, baru kemudian disusul dengan butir-butir pendukung, dan diakhiri dengan mengemukakan tema pokok. Biasanya cara tak langsung ini digunakan jika diantisipasi respon audiens cenderung negatif dan kurang/tidak menyenangkan.

C. REVISI PESAN BISNNIS
Revisi ini sangat diperlukan agar pesan bisnis yang telah direncanakan dan dibuat dapat sesuai dengan yang dikehendaki. Revisi ini berlaku terhadap seluruh komunikasi ‘menulis’, maupun komunikasi ‘berbicara’ terutama yang memerlukan persiapan tertulus seperti presentasi.
a. Revisi Isi, Organisasi, Gaya Penulisan, dan Format.
Secara umum, kita perlu mengevaluasi efektivitas suatu pesan bisnis kita secara menyeluruh dengan cara membacanya secara cepat. Hal ini menyangkut isi dan organisasi dari pesan bisnis kita. Ajukan beberapa pertanyaan berikut kepada diri kita sebagai pengecekan:
ü Apakah kita telah memasuki butir-butir pesan dengan urutan yang logis?
ü Apakah ada keseimbangan yang baik antara yang umum dan yang khusus?
ü Apakah pokok pikiran yang paling penting telah memperoleh porsi yang cukup?
ü Apakah kita telah memberikan fakta-fakta pendukung dan melakukan pemeriksaan ulang terhadap fakta-fakta yang ada?
ü Apakah kita ingin menambah informasi yang baru?
Setelah kita merasa yakin dengan isi dan organisasi dari pesan bisnis kita, selanjutnya kita perlu memperhatikan gaya penulisan. Beberapa pertanyaan berikut dapat kita ajukan kepada diri kita sebagai pengecekan:
ü Apakah kita telah menggunakan kata-kata atau ungkapan yang mampu menghidupkan pesan-pesan bisnis kita?
ü Apakah pesan bisnis yang kita sampaikan sudah jelas, tidak membingungkan, dan mudah dipahami oleh audiens?
ü Apakah informasi penting sudah dinyatakan?
ü Apakah transisi yang digunakan diantara kalimat dinyatakan secara jelas?
ü Apakah kita sudah memudahkan audiens dalam memahami pesan bisnis kita antara lain dengan memanfaatkan identitas, huruf tebal, huruf miring, huruf berwarna, tabel, gambar, dll.?
Hal terakhir tak kurang pentingnya untuk dievaluasi dan direvisi bila diperlukan yakni format dari pesan bisnis kita (terutama pada komunikasi ‘menulis’). Format penulisan disini meliputi antara lain format penulisan yang ditata rapi, menarik, bersih, tidak penuh coretan, menggunakan kertas yang berkualitas baik, dll..
b. Pemilihan Kata yang Tepat, dengan mencermati: Pilih kata yang sudah dikenal oleh audiens, singkat/efisien, dan bermakna.
c. Penggunaan Kalimat yang Efektif, yang mempunyai 2 syarat sbb.:
1. Mampu mewakili pikiran komunikator/penulis secara tepat,
2. Mampu menimbulkan pengertian yang sama tepat dalam pikiran atau perasaan pendengar atau pembaca seperti yang dipikirk atau dirasakan oleh komunikator/penulis.
Jika kedua syarat ini dipenuhi, maka kesalah pahaman akan dapat diminimalisir, atau bahkan dihilangkan. Untuk menciptakan sebuah kalimat yang efektif ada beberaoa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
a. Kesatuan gagasan yang dapat diartikan sebagai adanya satu atau lebih pokok pikiran. Secara praktis sebuah kesatuan gagasan diwakili oleh subjek, predikat, dan objek, yang dapat berbentuk kesatuan tunggal, kesatuan gabungan, kesatuan pilihan, dan kesatuan pertentangan. Contoh:
ü Semua karyawan perusahaan tersebut mendapat penjelasan tentang sistem penggajian yang baru (kesatuan tunggal),
ü Ia bekerja di unit keuangan pada perusahaan itu, tetapi ia merasa kuranf cocok di bagian keuangan (Kesatuan yang mengandung pertentangan),
ü Budi boleh menyusul Bedah ke tempat itu, atau tinggal saja di sini (Kesatuan Pilihan).
Kepaduan yang baik adalah hubungan timbal-balik yang baik dan jelas antara unsur-unsur (kata atau kelompok kata) yang membentuk kalimat itu. Ada bagian kalimat yang memiliki hubungan yang lebih erat sehingga tidak boleh dipisahkan, ada yang renggang kedudukannya sehinga boleh ditempatkan di mana saja, asal jangan disisipkan antara kata-kata atau kelompok kata yang erat hubungannya. Contoh:
ü Teman saya yang terbaik memberi sedikit rezekinya di depan kampus tadi sore, dengan penuh keikhlasan (kepaduan yang baik),
ü Teman saya yang terbaik memberi dengan penuh keikhlasan tadi sore di depan kampus sedikit rezekinya (kepaduan yang baik)
Hal lain yang perlu diperhatikan ketika menciptakan kalimat yang efektif adalah penekanan. Bahwasanya gagasan utama kalimat tetap didukunng oleh S+P, sedangkan unsur yang dipentingkan dapat bergeser dari satu kata ke kata yang lain. Dalam komunikasi ‘berbicara’ kita dapat mempergunakan tekanan, gerak tubuh, dan sebagainya untuk memberi tekanan pada sebuah kata. Ada prinsip dalam bahasa bahwa semua kata yang ditempatkan pada awal kalimat adalah kata yang dipentingkan. Berdasarkan prinsip tersebut, untuk mencapai efek yang diinginkan sebuah kalimat dapat dirubah-ubah strukturnya dengan menempatkan sebuah kata yang dipentingkan pada awal kalimat. Contoh:
v Kami berharap pada kesempatan lain kita dapat membicarakan lagi masalah ini.
Kalimat diatas menunjukkan bahwa kata yang dipentingkan adalah kami (berharap), bukan kata lain. Jika dianggap penting dalam kalimat tersebut, kata-kata yang lain maka kata-kata tersebut dapat ditempatkan pada awal kalimat, dengan konsekuensi bahwa kalimat di atas bisa mengalami perubahan strukturnya, asal isinya tidak berubah. Contoh:
Ø Harapan kami adalah agar masalah ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain.
Ø Pada kesempatan lain kami berharap kita dapat membicarakan lagi masalah ini.
Ø Kita dapat membicarakan lagi masalah ini pada kesempatan lain, demikian harapan kami.
Ø Masalah ini dapat kita bicarakan pada kesempatan lain, demikian harapan kami
Variasi, yaitu menganeka-ragamkan bentuk-bentuk bahasa agar tetap terpelihara minat dan perhatian orang , juga merupakan hal lain yang perlu diperhatikan ketika menciptakan/menyusun kalimat efektif. Variasi dalam kalimat dapat diperolah dengan beberapa macam, yaitu variasi sinonim kata, variaso panjang-pendeknya kalimat, variaso penggunaan bentuk me- dan di-, variasi dengan merubah posisi dalam kalimat.
Selain variasi, pararelisme/kesejajaran (penempatan gagasan yang sama penting dan sama fungsinya ke dalam suatu struktur gramatikal yang sama) juga perlu diperhatikan pada saat menciptakan sebuah kalimat yang efektif.
Hal terakhir yang menjadi perhatian dalam penyusunan kalimat yang efektif adalah penalaran. Bahwasanya struktur gramatikal yang baik bukan merupakan tujuan dalam komunikasi, tetapi sekedar merupakan suatu alat untuk merangkaikan sebuah pikiran atau maksud dengan sejelas-jelasnya. Di samping itu, dalam kehidupan sehari-hari kita mengalami banyak kenyataan yang menunjukkan bahwa ada orang yang mampu mengungkapkan pendapat dan isi pikirannya dengan teratur,tanpa mempelajari khusus struktur gramatikal suatu bahasa. Berarti ada unsur lain yang harus diperhitungkan dalam pemakaian suatu bahasa. Unsur lain adalah segi penalaran atau logika. Jalan pikiran (suatu proses berpikir yang berusaha untuk menghubung-hubungkan berbagai hal menuju kepada suatu kesimpulan yang masuk akal, yang berarti kalimat yang diucapkan atau ditulis harus bisa dipertanggung-jawabkan dari segi akal yang sehat atau singkatnya harus sesuai penalaran, karena bahasa tidak lepas dari penalaran) pembicara atau penulis turut manentukan baik tidaknya kalimat seseorang, mudah tidaknya pikirannya dapat dipahami.
Tulisan-tulisan yang jelas dan terarah merupaka perwujudan dari berpikir logis. Perhatikan kalimat-kalimat berikut, yang tiap bagian dapat dimengerti, namun penyatuannya menimbulkan hal yang tidak bisa atau sulit diterima akal.
· Orang itu mengerjakan sawa-ladangnya dengan sekuat tenaga karena mahasiswa-mahasiswa Indonesia harus menggarap suatu karya ilmiah sebelum dinyatakan lulus dari suatu perguruan tinggi.
· Berry mengatakan pada Belli bahwa ia telah lulus, tetapi anjing itu tidak mau mengikuti pemburu itu.

komunikasi dalam perusahaan

A. KEGIATAN KOMUNIKASI DALAM PERUSAHAAN.
Setiap organisasi pasti memiliki hierarchie/tingkatan yang mengakibatkan komunikasi di dalamnya.semua ini mengakibatkan terhadap penyelenggaraan komunikasi yang juga mempengaruhi hubungan antar manusia didalam dan diluar perusahaan. Apabila suatu pihak kegiatan komunikasi menjadi suatu mekanisme sosialisasi, integrasi, dan peningkatan kerjasama, maka pada pihak lain kegiatan itu merupakan pencerminan dari situasi sosialisasi dan kerjasama yang dimaksud. Kegiatan komunikasi mempunyai dua aspek, yaitu aspek aktif yang berupa kegiatan yang bertujuan mempengaruhi situasi dan dapat mengubahnya, dan aspek pasif yang merupakan pencerminan situasi sosial yang memanfaatkan komunikasi tersebut. Komunikasi juga merupakan alat sosialisasi yang netral (bukan hanya dapat menimbulkan integrasi tetapi juga disintegrasi, dapat menimbulkan kerjasama tetapi juga pertentangan, dapat meningkatkan kerjasama internasional sebagai alat diplomasi, sebaliknya juga dapat menimbulkan awal sengketa atau peperangan). Oleh karena itu efek dari komunikasi tersebut tergantung dari maksud dan tujuan si penyampainya.

B. PROSES KOMUNIKASI DALAM PERUSAHAAN, sekurang-kurangnya mempunyai 5 komponen, yaitu sbb..:

1. Ide atau kejadian yang akan diberitakan,
2. Komunikator yang mengadakan kegiatan perumusan berita,
3. Pesan yang dirumuskan dan disalurkan,
4. Menginterpretasikan pesan, dan
5. Tujuan kegiatan pemberitahuan.

Karena adanya garis wewenang dalam suatu perusahaan, dengan sendirinya pola komunikasi berimpit dengan pola garis wewenang. Oleh sebab itu komunikasi banyak mengalir secara vertikal dari atas ke bawah. Melalui garis komunikasi diberikan segala petunjuk, instruksi, dsb.. Arus komunikasi sebaliknya, dari bawah ke atas membawa informasi untuk atasan yang kemudian menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Dengan demikian jelaslah bahwa dalam struktur tidak bebas, peranan komunikasi atasan dan bawahan berbeda, atasan memberikan perintah/petunjuk (yang mempunyai sangsi disiplin yang dituntut), sedangkan bawahan memberi informasi.
Disamping itu memang terdapat pula komunikasi mendatar yang terjadi antar karyawan sekolega/setingkat. Komunikasi inipun masih dalam kerangka struktur perusahaan, walaupun biasanya tidak ada sangsinya (kecuali apabila memasalahkan kerjasama dan tukar menukar informasi pekerjaan untuk merealisasikan suatu tugas). Bilamana komunikasi mendatar lebih memperoleh arti penting daripada komunikasi vertikal, maka pimpinan suatu perusahaan mendapatkan saingan, karena informasi (sengaja atau tidak) akan banyak tidak sampai kepadanya.
Hal ini dapat pula menyebabkan keputusan yang akan diambil mungkin kuranf tepat atau kurang bijaksana. Biasanya penyimpanan atau pembekuan suatu informasi terjadi dua tingkat di bawah seorang atasan, karena tingkat tersebut jauh, akan tetapi juga masih dekat dengan atasan yang akan dihambatnya.
Isi komunikasi vertikal dari atas ke bawaj biasanya mengandung unsur pengarahan, kritik terhadap pekerjaan yang kurang baik dilaksanakan bawahan, informasi penting yang mendidik, meyakinkan dan diarahkan pada peningkatan partisipasi serta afiliasi atau kohesi (hubungan) karyawan perusahaan. Apakah pola komunikasi itu lebih banyak bersifat instruktif atau hanya sekedar tukar-menukar informasi, hal ini sangat tergantung pada jenis informasi dan relevansinya dengan pekerjaan, yaitu hubungan kerja antara komunikator dengan komunikasi. dalam hubungan ini perlu disebut pentingnya suatu bagan organisasi yang menjelaskan:

§ Garis hierarchie atau tingkatan,
§ Wewenang,dan
§ Hubungan kerja antar bagian.

Dengan demikian pola komunikasi dapat diketahui melalui relevansi jenis dan materi pekerjaan. Hal ini akan menjelaskan sekaligus apabila ada orang-orang dari bagian lain yang kurang ada hubungannya satu dengan yang lain dalam bidang pekerjaan mempunyai hubungannya yang erat, bahwa ada sesuatu yang lebih penting daripada kepentingan pekerjaan yang mengikatnya. Selama tidak mengganggu kelancaran pekerjaan atau diadakan diluar jam kerja, komunikasi demikian dapat dihadapi dengan toleransi. Sehubungan dengan ini perlu disebut apa yang dinamakan “grapevine” (komunikasi desas-desus atau benalu komunikasi).
Desas-desus ini adalah saluran komunikasi yang memanfaatkan secara tidak jujur (bukan urusan hubungan kerja) untuk mengadakan komunikasi antar bagian dan menyampaikan berbagai hal yang biasanya diberi warna negatif atau memang bersifat demikian kepada pihak lain. Hal semacam ini biasanya merupakan saluran komunikasi tidak resmi dalam suatu perusahaan.
Untuk mengatasi benalu/desas-desus tersebut yang biasanya berita tentang ketegangan hubungan atasan dengan bawahan yang mungkin kurang suka dikontrol oleh atasannya, maka diperlukan rapat bulanan guna memberi informasi yang penting dan harus diketahui staff yang lebih rendah.
Walaupun tidak disukai, namun kontrol sangat diperlukan demi kelancaran perencanaan. Karena itu dalam komunikasi dari atas ke bawah sebaiknya digunakan suatu sistem untuk memperlunak kontrol, misalnya dengan menggunakan kata-kata halus seperti “tolong”, “terimakasih”, “bagaimana sekiranya...”, “apakah tidak lebih baik jika...”, dsb.. walaupun halus, namun bawahan bukan berarti akan meremehkan atasannya, karena perintah yang disampaikan harus tetap dilaksanakan. Dengan demikian akan terjadi keselarasan antara atasan dengan bawahan karena bawahanpun dapat merasa dihargai.

C. HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
Setiap lembaga bisnis haruslah dapat menciptakan hubungan kondusif, baik yang bersifat internal (bertujuan untuk mempertahankan integrasi secara psikologis maupun sosial, yang mempunyai efek meningkatnya tingkat produktivitas. Agar kepuasan, loyalitas, dan integrasi individu semakin baik, amat pentinglah bahwa dalam komunikasi antar manusia itu berlaku pengakuan eksistensi individu di dalam lingkungannya. Kita harus mengetahui kita harus memperhatikan orang lain) maupun eksternal (diperlukan karena pembelian terdapat pada pihak luar perusahaan yang mempunyai karakter dan kedudukan yang berbeda-beda, maka diperlukan pendekatan yang berbeda pula agar dapat mencapai orang tersebut).
Adakalanya strategi interpersonal kurang mencukupi tuntutan bisnis karena mempunyai target konsumen yang besar dengan segmentasi pasar yang secara geografis sangat luas dan tercerai-berai. Oleh karena itu strategi yang harus kita pakai adalah strategi komunikasi massa.
Komunikasi massa adalah proses dimana organisasi media memproduksi pesan-pesan dan mengirimkannya ke publik yang besar, dan melalui proses tersebut sejumlah pesan akan digunakan atau dikonsumsi oleh audiens. Sentral studi komunikasi massa adalah media. Bila dikatakan bahwa sistem media merupakan bagian dari sistem dalam konteks yang lebih besar, yaitu politik, ekonomi, dan institusi kekuasaan studi komunikasi massa juga mempelajari kaitan sistem-sistem tersebut dengan keberadaan dan fungsi media dalam masyarakat. Oleh studi komunikasi massa bersifat kompleks, analisis yang mendalam terhadap faktor-faktor terkait di seputar media dibutuhkan.
Hubungan masyarakat menjalankan fungsi dan tugas penerangan di dalam jajaran masing-masing. Penalarannya sebagai wahana komunikasi ke dalam (berusaha menyelenggarakan ke dalam tubuh organisasi) maupun keluar (memberikan informasi kepada masyarakat dan lingkungan). Penyelenggaraan ini berfungsi memfilterisasi, mengelola, dan menyajikan informasi yang diperlukan sehingga sesuai dengan kebutuhan komunikasi dari kelompok sasaran yang dituju. Mengelola dan menyaring masukan dari luar menyelenggarakan komunikasi yang sehat kepada masyarakat sehingga mereka mendukung dan menyetujui apa yang diharapkan.
Hubungan masyarakat disebut juga public relation dengan ruang lingkup kegiatan yang menyangkut baik individu keluar dan semua kegiatan diselenggarakan dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing lembaga atau organisasi.
Tujuan hubungan yang harmonis dengan masyarakat adalah untuk menciptakan, membina, dan memelihara sikap budi yang meluangkan bagi lembaga atau organisasi di suatu pihak dan dengan public di lain pihak dengan komunikasi yang harmonis dan timbal balik.
Fungsi hubungan masyarakat mengandung 3 unsur, yaitu:
1. Mempengaruhi pendapat.
2. Cara mempengaruhi dengan penyajian yang dapat diterima, dan
3. Komunikasi yang digunakan dua orang atau timbal balik.
Apabila kita memperhatikan ketiga unsur tersebut maka akan tampak unsur yang pertama adalah unsur yang umum yang dipergunakan dalam komunikasi, sedangkan unsur kedua dan ketiga adalah unsur yang khusus dipergunakan dalam hubungan masyarakat (humas).

D. KOMUNIKASI UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH (bertujuan untuk mempelajari kapan komunikasi tepat untuk berhubungan dengan masalah-masalah bisnis, untuk mempelajari bagaimana cara menciptakan suasana agar pertemuan-pertemuan dapat berhasil, untuk mempelajari bagaimana menyusun agenda rapat, untuk mempelajari bagaimana menyusun sebuah kelompok diskusi, untuk mempelajari yang bersifat sebagai pimpinan dan untuk mengetahui keadaan suatu kelompok)
Ini dimaksudkan untuk membantu meningkatkan kemampuan komunikator dalam memecahkan masalah ketika berhubungan dengan kelompok-kelompok kecil. Suatu pertimbangan mengikuti langkah-langkah akan sangat membantu untuk meningkatkan pertemuan-pertemuan kelompok yaitu yakin akan metode yang digunakan, ciptakan suasana yang menyenangkan, rencanakan jadwal, susunan pembahasan, gunakan gaya kepemimpinan yang tepat, mengikuti perkembangan kelompok dan tindak lanjut setelah pertemuan.
Metode yang digunakan adalah penting untuk berhati-hati didalam menentukan pilihan metode untuk membuat keputusan. Yakin bahwa metode ini adalah yang terbaik untuk mencapai tujuan. Sewaktu-waktu rapat kelompok tidak diperlukan dan komunikasi dapat lebih efektif dan efisien dengan langsung diputuskan atau menggunakan komunikasi tertulis. Banyak organisasi yang menggunakan metode kelompok secara luas untuk informasi komunikasi yang penting dan membuat keputusan-keputusan.
Ada keuntungan dan kerugian dalam metode kelompok. Alasan utama yang sering disebutkan untuk menggunakan metode-metode kelompok antara lain:
1. Keputusan yang berkualitas lebih baik,
2. Keputusan kelompok membuat perkembangan dukungan yang lebih besar,
3. Keputusan kelompok dapat menghasilkan suatu tekad yang kuat untuk melaksanakan keputusan tersebut,
4. Metode rapat atau kelompok menimbulkan resiko yang lebih efektif dalam proses pengambilan keputusan.
Adapun kerugian metode kelompok diatas ada beberapa pembatasan untuk mempertimbangkannya:
1. Metode kelompok memakan waktu cukup panjang,
2. Metode kelompok atau rapat meminta keahlian atau keterampilan pemimpin,
3. Keputusan kelompok kadang- kadang menggambarkan rata-rata keahlian dalam kelompok, dan
4. Keputusan kelompok dapat membuat kesalahan dalam menghasilkan dugaan.
Untuk menjadikan suatu kelompok menjadi efektif, haruslah menciptakan suatu lingkungan yang baik dalam mencapai tujuan-tujuan. Beberapa faktor yang harus diperhatikan yaitu, sbb.:
1. Motivasi. Para anggota rapat harus memiliki kepercayaan bahwa rapat sangat diperlukan, maka mereka akan berusaha memberikan opini terbaik mereka, demi perusahaan. Untuk itu mereka harus dapat memotivasi diri mereka sendiri bahwa pendapat mereka sangat diperlukan. Ini sangat diperlukan dalam penyusunan/pembentukan kelompok sebelum rapat dimulai.
2. Lokasi rapat.
3. Merencanakan rapat,
Banyak pimpinan mengeluarjan sebuah perjanjian besar seperti pengaturan-pengaturan fisik dan tak seorangpun mengetahui apa yang akan benar-benar terjadi dalam rapat.
Mereka dengan jelas berpikir bahwa mereka akan setuju dengan persoalan-persoalan rapat di pertemuan.
Kelompok komunikasi lebih efektif untuk menyelesaikan masalah bisnis. Salah satu jalan yang terbaik untuk memudahkan pertemuan kelompok yang efektif adalah menciptakan disiplin, peraturan, dll. dalam tujuan dari kelompok. Pimpinan yang efektif juga harus menjadi komunikator yang efektif, contohnya hubungan yang efektif dimana kepemimpinan dalam kelompok menunjukkan kemampuan pemakaian komunikasi yang efektif.

Arus komunikasi dalam organisasi meliputi komunikasi vertikal dan komunikasi horisontal. Masing-masing arus komunikasi tersebut mempunyai perbedaan fungsi yang sangat tegas.
Berikut adalah pengertian dan fungsinya :
1. Downward Communications
Downward Communications adalah komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya.
Fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah ini adalah :

Pemberian atau penyimpanan instruksi kerja (job instruction)
Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan (job retionnale)
Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku (procedures and practices)
Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.


2. Upward Communication
Upward Communication adalah komunikasi yang terjadi ketika bawahan (subordinate) mengirim pesan kepada atasannya.

Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini adalah:
Penyampaian informasi tentang pekerjaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan
Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan
Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan
Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya.


3. Horizontal Communication
Horizontal Communication adalah tindak komunikasi ini berlangsung di antara para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang setara.
Fungsi arus komunikasi horisontal ini adalah:

Memperbaiki koordinasi tugas
Upaya pemecahan masalah
Saling berbagi informasi
Upaya pemecahan konflik
Membina hubungan melalui kegiatan bersama.


Proses Komunikasi

Proses komunikasi diawali oleh sumber (source) baik individu ataupun kelompok yang berusaha berkomunikasi dengan individu atau kelompok lain, sebagai berikut:
1. Langkah pertama yang dilakukan sumber adalah ideation yaitu penciptaan satu gagasan atau pemilihan seperangkat informasi untuk dikomunikasikan. Ideation ini merupakan landasan bagi suatu pesan yang akan disampaikan.

2. Langkah kedua dalam penciptaan suatu pesan adalah encoding, yaitu sumber menerjemahkan informasi atau gagasan dalam wujud kata-kaya, tanda-tanda atau lambang-lambang yang disengaja untuk menyampaikan informasi dan diharapkan mempunyai efek terhadap orang lain.

3. Langkah ketiga dalam proses komunikasi adalah penyampaian pesan yang telah disandi (encode). Sumber menyampaikan pesan kepada penerima dengan cara berbicara, menulis, menggambar ataupun melalui suatu tindakan tertentu. Pada langkah ketiga ini, kita mengenal istilah channel atau saluran, yaitu alat-alat untuk menyampaikan suatu pesan. Saluran untuk komunikasi lisan adalah komunikasi tatap muka, radio dan telepon. Sedangkan saluran untuk komunikasi tertulis meliputi setiap materi yang tertulis ataupun sebuah media yang dapat mereproduksi kata-kata tertulis seperti: televisi, kaset, video atau OHP (overheadprojector). Sumber berusaha untuk mebebaskan saluran komunikasi dari gangguan ataupun hambatan, sehingga pesan dapat sampai kepada penerima seperti yang dikehendaki.

4. Langkah keempat , perhatian dialihkan kepada penerima pesan. Jika pesan itu bersifat lisan, maka penerima perlu menjadi seorang pendengar yang baik, karena jika penerima tidak mendengar, pesan tersebut akan hilang. Dalam proses ini, penerima melakukan decoding, yaitu memberikan penafsiran interpretasi terhadap pesan yang disampaikan kepadanya. Pemahaman (understanding) merupakan kunci untuk melakukan decoding dan hanya terjadi dalam pikiran penerima. Akhirnya penerimalah yang akan menentukan bagaimana memahami suatu pesan dan bagaimana pula memberikan respons terhadap pesan tersebut.

5. Proses terakhir dalam proses komunikasi adalah feedback atau umpan balik yang memungkinkan sumber mempertimbangkan kembali pesan yang telah disampaikannya kepada penerima. Respons atau umpan balik dari penerima terhadap pesan yang disampaikan sumber dapat berwujud kata-kata ataupun tindakan-tindakan tertentu. Penerima bisa mengabaikan pesan tersebut ataupun menyimpannya. Umpan balik inilah yang dapat dijadikan landasan untuk mengevaluasi efektivitas komunikasi.


Sumber :
- http://ekopurnomo1990.blogspot.com/2010/01/pentingnya-komunikasi-yang-efektif-di.html
- Buku Paket Komunikasi Bisnis, Universitas Gunadarma.

unsur - unsur komunikasi

A. SUMBER
Sumber adalah dasar yang digunakan dalam penyampaian pesan dan digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri. Sumber dapat berupa orang, lembaga, buku, dokumen, dan sejenisnya.

B. KOMUNIKATOR
Dalam komunikasi, setiap orang atau kelompok dapat menyampaikan pesan-pesan komunikasi itu sebagai suatu proses dimana komunikator dapat menjadi komunikan, sebaliknya komunikan dapat menjadi komunikator.
1. Penampilan
Khusus dalam komunikasi tatap muka atau yang menggunakan media pandang dengan yang menggunakan media pandang dengan audio visual, seorang komunikator harus menyesuaikan diri dengan lingkungan dan komunikan. Penampilan ini sesuai dengan tata krama dengan memperhatikan keadaan, waktu, dan tempat.
2. Penguasaan masalah
Seseorang yang tampil atau ditampilkan sebagai komunikator haruslah betul-betul menguasai masalahnya. Apabila tidak, maka setelah proses komunikasi berlangsung akan menimbulkan ketidakpercayaan terhadap komunikator dan akhirnya terhadap pesan itu sendiri yang akan menghambat terhadap efektivitas komunikasi. Dalam suatu proses komunikasi timbal balik, yang lebih menguasai masalah akan cenderung memenangkan tujuan komunikasi.
3. Penguasaan bahasa
Komunikator harus menguasai bahasa dengan baik. Bahasa ini adalah bahasa yang digunakan dan dapat dipahami oleh komunikan, komunikator mutlak menguasai istilah-istilah umum yang digunakan oleh lingkungan tertentu atau khusus. Penguasaan bahasa akan sangat membantu menjelaskan pesan-pesan apa yang ingin kita sampaikan kepada audience. Tanpa penguasaan bahasa secara baik dapat menimbulkan kesalahan penafsiran ataupun menimbulkan ketidakpercayaan terhadap komunikator. Pergunakanlah bahasa yang baik dan benar, dan kitapun harus dapat menyesuaikan bahasa yang kita pakai sesuai dengan tempat, dan juga lingkungan audience itu sendiri.
Keefektifan komunikasi tidak saja ditentukan oleh kemampuan berkomunikasi tetapi juga oleh diri si komunikator. Fungsi komunikator adalah pengutaraan pikiran dan perasaannya dalam bentuk pesan untuk membuat komunikan menjadi tahu atau berubah sikap, pendapat, dan perilakunya. Komunikan yang dijadikan sasaran akan mengkaji siapa komunikator yang menyampaikan informasi itu. Jika ternyata informasi itu tidak sesuai dengan diri komunikator, betapapun tingginya teknik komunikasi yang dilakukan hasilnya tak akan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, berkomunikasilah sesuai karakter diri masing-masing, namun harus tetap manggunakan etos-etos yang berlaku.
1. Etos Komunikator
Keefektifan komunikasi ditentukan oleh etos (nilai diri seorang yang merupakan paduan dari kognisi/proses memahami yang bersangkutan dengan pikiran, afeksi/perasaan yang ditimbulkan oleh perangsang dari luar, dan konasi/aspek psikologis yang berkaitan dengan upaya atau perjuangan) komunikator.
Ciri efektif-tidaknya komunikasi ditunjukkan oleh kognitif, dampak afektif, dan dampak behavioral yang timbul pada komunikan.
Jelas kiranya bahwa suatu informasi atau pesan yang disampaikan komunikator kepada komunikan akan komunikatif apabila proses psikologis yang sama antara insan-insan yang terlibat dalam proses tersebut. Dengan lain perkataan, informasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan itu sama. Situasi komunikatif seperti itu akan terjadi bila terjadi etos pada diri komunikator.
Faktor-faktor pendukung munculnya etos pada seseorang:
a. Kesiapan. Semakin besar persiapannya maka akan semakin baik. Seorang komunikator tampil didepan khalayak pastinya harus dengan persiapan yang matang, agar bisa tampil dengan komunikasi yang meyakinkan, supaya komunikan mengerti dan dapat terlihat sempurna didepan khalayak.
b. Kesungguhan. Jika seorang komunikator dapat menunjukkan kesungguhannya saat berbicara, maka audience akan percaya pada komunikator.
c. Ketulusan. Seorang komunikator harus membawakan kesan kepada khalayak, bahwa ia tulus dalam niat dan perbuatannya. Ia harus berhati-hati untuk menghindarkan kata-kata yang mengarah kepada kecurigaan terhadap ketidaktulusan komunikator. Cara yang terbaik bagi seorang komunikator ialah menumbuhkan faktor pendukung etos tersebut dengan kemampuan memproyeksikan kualitas ini kepada khalayak.
d. Kepercayaan. Seorang komunikator harus senantiasa memancarkan kepastian. Ini harus selalu muncul dengan penguasaan diri dan situasi secara sempurna. Ia harus selalu siap menghadapi segala situasi.
e. Ketenangan. Ketenangan akan membuat audience percaya dan menimbulkan kesan bahwa komunikator sudah berpengalaman berbicara didepan khalayak. Dengan ketenangan, maka komunikator dapat melakukan pengorganisasian pikiran, perasaan, dan hasil penginderaannya secara terpadu sehingga terlontar jawaban yang argumentatif, dan masuk akal.
f. Keramahan. Keramahan dapat membuat komunikan, terutama yang memberikan kritik pedas akan merasa simpatik, apabila kita menghadapi kritikannya dengan sikap hormat, maka pengkritik biasanya akan luluh. Keramahan dapat ditunjukkan dengan ekspresi wajah, gaya, cara paduan pikiran, dan perasaannya.
g. Kesederhanaan. Hal ini tak hanya menyangkut hal-hal yang bersifat fisik, tetapi dalam hal penggunaan bahasa sebagai alat untuk menyalurkan pikiran dan perasaan dan dalam gaya mengkomunikasikannya. Kesederhanaan seringkali menunjukkan keaslian dan kemurnian sikap. Dalam kehidupan sehari-hari dapat ditemui plagiator gaya. Plagiat ini malah akan mengurangi nilai plus dari komunikan.

2. Sikap/attitude (suatu kesiapan kegiatan, suatu kecenderungan pada diri seorang komunikator untuk melakukan suatu kegiatan menuju ataupun malah menjauhi nilai-nilai sosial) komunikator.
Terdapat 5 jenis sikap dalam hubungan dengan kegiatan komunikasi yang melibatkan manusia-manusia sebagai sasarannya, yaitu:
a. Menerima (receptive). Kesediaan menerima ide maupun kritikan membangun dari orang lain yang berkepentingan. Pentingnya mempunyai sikap ini agar komunikator bisa mempunyai mental yang kuat dan tidak mudah emosi saat menerima opini orang lain sekalipun pedas, justru malah menganggapnya sebagai kritikan yang bermanfaat.
b. Selektif (selective). Namun walaupun seperti pada penjelasan yang ‘a. menerima/receptive’, kitapun harus selektif menerima gagasan, kritik, maupun informasi yang kita terima, apakah hal tersebut baik, atau tidak untuk difikirkan kembali.
c. Disjektif (digestive). Maksudnya adalah kemampuan komunitor untuk mengolah informasi tadi yang ia terima untuk dijadikan bahan untuk dikomunikasikan, seraya dapat melakkan prediksi akibat dari pengaruh informasi tadi.
d. Asimilatif (assimilative). Maksudnya adalah kemampuan komunikator untuk mengorelasikan informasi yang ia terima yang digabungkan dengan ilmu (pengetahuan dan pengalaman) yang ia miliki menjadi suatu formulasi yang sistematis, dan dapat dikembangkan sehingga menjadi konsep/bahan yang matang untuk dikomunikasikan.
e. Tranmisif (transmissive). Kemampuan komunikator untuk memilih kata-kata yang baik dan fungsional, menyusun kalimat secara logis (agar dapat dimengerti komunikan), mampu memilih waktu dan tempat yang tepat, sehingga dapat menimbulkan kesinambungan dalam berkomunikasi dan penyampaian informasi kepada komunikan.


C. PESAN (keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator, yang mempunyai inti pesan yang menjadi pengaruh didalam usaha mencoba mengubah sikap dan tingkahlaku komunikan, yang secara keseluruhan membahas berbagai segi, walaupun inti dari pesan tersebut selalu mengarah kepada tujuan akhir komunikasi itu).
1. Penyampaian pesan. Melalui berbagai media sampai langsung/face to face.
a. Bentuk pesan:

§ Informatif. Bersifat memberikan fakta, kemudian komunikan memberikan keputusan. Dalam situasi tertentu informatif lebih diterima dari persuasif.
§ Persuasif. Berisikan bujukan yang dapat membuat kesadaran dan pengertian yang dapat merubah sikap komunikan kearah yang lebih baik, yang diterima atas kehendak sendiri.
§ Koersif. Penyampaian pesan yang bersifat memaksa dengan menggunakan sangsi-sangsi apabila tidak dilaksanakan.

Pesan yang disampaikan harus tepat dan memenuhi syarat-syarat sbb.:
1. Umum. Mudah dipahami dan bersifat umum agar dapat dimengerti oleh semua audience.
2. Jelas dan gamblang. Pesan haruslah jelas dan gamblang, jika ingin mengambil perumpamaan yang mudah dimengerti, agar tidak menyimpang dari yang dimaksudkan, maka pesan tersebut benar-benar jelas.
3. Bahasa yang jelas. Komunikator harus dapat menyesuaikan bahasa dengan waktu dan tempat agar tidak salah tanggap.
4. Positif. Setiap pesan haruslah diutarakan dalam bentuk positif agar lebih simpatik dan menarik, karena tak ada orang yang ingin mendengar atau melihat hal-hal yang tidak menyenangkan bagi dirinya.
5. Seimbang. Maksudnya adalah hendaklah seimbang dalam berkomunikasi dalam hal positif dan negatifnya. Misalnya ada sebuah ibu bella sedang berpresentasi, tidak mungkin ia hanya menyebutkan kekurangan ataupu kelebihan dari proposalnya, ia harus menyebutkan keduanya secara seimbang.
6. Penyesuaian dengan keinginan komunikasi. komunikator harus dapat menyesuaikan waktu, tempat, dan keadaan, pada saat berkomunikasi, karena setiap komunikan mempunyai keinginan dan kepentingan tertentu.
Saat berkomunikasi terkadang kita menemukan hambatan, seperti misalnya tn. Rio membicarakan tentang masalah A, tapi ibu Mimin menangkapnya tentang B. Penyebab hambatan tersebut ialah:
1. Hambatan bahasa (language factor). Seperti yang telah dibahas berkali-kali dalam materi ini, jika ingin berkomunikasi haruslah menyesuaikan dengan beberapa faktor, salah satunya adalah bahasa. Bayangkan saja, seperti apa jika seorang ‘sunda tulen’ berbicara dengan seorang ‘padang tulen’, pasti akan terjadi ketidak pahaman antara kedua orang tersebut. Maka diperlukan bahasa yang dapat dimengerti dan umum agar dapat berkomunikasi dengan baik.
2. Hambatan teknis (noise factor). Pesan akan hanya separuhnya diterima karena hambatan seperti speaker/ microphone rusak, suasana yang gaduh, bunyi halilintar, dll.. Gangguan jenis ini biasanya terdapat dalam rapat umum, diruangan kelas, dll..

D. CHANEL/SALURAN (saluran penyampaian pesan, biasa juga disebut dengan media komunikasi yang dapat dikategorikan dalam dua bagian yaitu media massa (media yang digunakan untuk komunikasi masa karena sifatnya massal, seperti TV, surat kabar, dsb..) dan media umum (media yang dapat digunakan oleh segala bentuk komunikasi, seperti radio, dsb..).

E. KOMUNIKASI, digolongkan menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Komunikasi personal adalah komunikasi yang ditujukan kepada sasaran tunggal yang bisa berbentuk sharing dsb. Komunikasi ini sangat efektif karena langsung mendapat timbal-balik dan terkonsentrasi.
2. Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang ditujukan kepada suatu kelompok tertentu/sekumpulan orang yang mempunyai hubungan sosial yang nyata dan memperlihatkan struktur yang nyata pula. Bentuk komunikasi kelompok seperti breefing, ceramah, dll. Komunikasi ini lebih efektif dalam pembentukan personal daripada komunikasi massa namun kurang efisien, sebaliknya kurang efektif dibanding dengan komunikasi personal tapi lebih efisien.
3. Komunikasi massa adalah komunikasi yang disampaikan kepada kumpulam orang-orang yang hubungan antar sosialnya tidak jelas dan tidak mempunyai struktur tertentu. Komunikasi ini sangat efisien karena menjangkau daerah yang luas, namun kurang efektif karena butuh waktu untuk menerima komunikasi tersebut, namun melalui opinion leader (penerjemah komunikasi kepada komunikan) komunikasi tersebut baru dapat diterima.

Berikut ini adalah atribut-atribut dan efektifitas komunikasi yang besar artinya bagi peningkatan pengertian kita mengenain komunikasi dan prosesnya:
1. Terjadinya komunikasi tidak dapat dihindari,
2. Komunikasi merupakan konsep transaksional,
3. Komunikasi telah terjadi apabila penerima pesan atau informasi telah terpengaruh, dan
4. Komunikasi tidak dapat berdiri sendiri diluar konteks.

F. EFEK (hasil akhir dari suatu komunikasi, yaitu sikap dan tingkahlaku orang, sesuai (maka komunikasi berhasil) atau tidak (komunikasi gagal) dengan yang kita inginkan, yang dapat dilihat dari hal-hal sbb..:
1. Personal opinion/opini pribadi,
2. Public opinion/pendapat umum, atas dasar pertukaran pikiran yang dilakukan secara sadar dan rasional, dan
3. Majority opinion. Pendapat sebagian publik/masyarakat yang biasanya diwakili oleh opinion leader (orang yang secara informal membimbing dan mengarahkan suatu opini tertentu kepada masyarakat). Opini leader merupakan tempat bertanya.

G. FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERHATIKAN DALAM PROSES KOMUNIKASI
1. Empat tahap proses komunikasi (menurut Cutlip dan Center), yaitu diantaranya sbb..:
a. Pengumpulan Fakta/Data/Informasi yang berkaitan dengan keperluannya,
b. Perencanaan terhadap apa yang disampaikan dan bagaimana cara menyampaikannya,
c. Komunikasi,
d. Evaluasi terhadap hasil komunikasi tersebut, dan kemudian ini dijadikan bahan bagi perencanaan selanjutnya untuk melakukan komunikasi berikutnya.
2. Prosedur mencapai effect yang dikehendaki. Wilbur Schraam mengatakan: untuk mendapat effect yang baik dari komunikasi maka prosedur yang ditempuh adalah apa yang disebut sebagai “A-A Prosedure”, yaitu proses dari Attention ke Action. Lebih jelasnya adalah sbb..:

s Attention (perhatian). Bangkitkan perhatian di depan umum dengan berbagai cara (positif),
s Interest (kepentingan/ketertarikan). Timbulkan kepentingan apa yang disampaikan cocok dengan apa yang dibutuhkan oleh umum agar komunikan tertarik,
s Desire (keinginan). Kembangkan keinginan-keinginan untuk menerima komunikasi sebab apa yang kita sampaikan
s Decision (keputusan). Kembangkan terus sehingga timbul keputusan untuk melakukan serta menerima pesan yang kita sampaikan dan inginkan,
s Action (tindakan). Proses diatas diharapkan menimbulkan tindakan yang sesuai dengan harapan.

Sumber : Buku Paket Gunadarma

tips mengecilkan perut

Tips Cara mengecilkan perut buncit dengan pola makan

Makan sarapan sekitar 200 kalori. Hal ini dapat terdiri dari sepotong roti panggang dengan sedikit selai, satu butir telur dadar dan setengah gelas susu.
Makan makanan ringan yang menyehatkan, buah buahan segar, serat yang ada pada buah buahan segar akan membikin Anda lebih lama kenyang.
Makan siang sekitar 400 kalori. kira kira seukuran setengah dari rata rata porsi orang orang indonesia ketika makan siang.
Jika setelah 2 atau 3 jam dari makan siang tersebut Anda sudah merasa lapar kembali maka silakan anda ambil buah buahan segar sebagai snack Anda.
Makan malam cukup 400 kalori saja. Ini biasanya makanan yang paling sulit untuk menjaga 400 kalori, terutama jika Anda makan diluar, segera ingatlah anda sedang mencoba cara mengecilkan perut buncit.

Seharusnya jika Anda telah mencoba pola makan yang diajarkan diatas sejak di pagi hari maka Anda tidak akan mudah lapar di siang harinya. Jika Anda merasa kesulitan dengan mengatur pola makan tidak ada salahnya anda milirik program diet nutrisi yang menyederhanakan pengaturan pola makan, terutama bagi Anda dengan waktu yang terbatas .

Selain pengaturan pola makan, mengecilkan perut buncit juga dibantu dengan olahraga, lakukan olahraga yang sifatnya kardio. Olahraga kardio (disebut juga exercise cardiovasculer) sangat efektif dalam membakar kalori, karena ketika tubuh anda membakar kalori secara otomatis lemak lemak dalam tubuh akan berkurang, salah satu tempat favorit menimbun lemak adalah di perut. lakukanlah exercise sebagai cara mengecilkan perut buncit Anda.

Ketika Anda telah mengatur pola makan, kemudian Anda telah melakukan exercise, masih ada yang perlu Anda perhatikan untuk mengecilkan perut buncit. Perhatikan kebiasaan kebiasaan yang tanpa Anda sadari ikut menyumbang munculnya perut buncit, jadi perhatikan kebiasaan tersebut sebagai salah satu cara mengecilkan perut.
Cara mengecilkan perut buncit dengan tidak melakukan kebiasaan kebiasaan buruk

Hindari melewatkan makan, jadi Anda harus makan minimal 3x sehari, tapi tentu saja dengan kalori rendah tapi penuh dengan nutrisi.
Hindari minum minuman beralkohol, jika Anda kesulitan, kurangin konsumi minuman beralkohol Anda
Jangan diet dengan berpantang mengkonsumsi protein.
Jangan makan (makan malam ataupun makanan ringan) kurang dari 3 jam sebelum anda tidur, jadi jika jam tidur anda adalah jam 22, maka makan makan anda maksimal adalah jam 19.
Tidur yang cukup,kurang tidur termasuk kebiasaan yang bertentangan dengan tips mengecilkan perut , tiap hari orang dewasa memerlukan waktu 6-7 jam tidur untuk beristirahat setelah seharian beraktifitas.

Selamat mencoba, semoga berhasil menjalankan tips cara mengecilkan perut buncit, selamat tinggal perut buncit.
Tulisan Terkait "Cara Tips Mengecilkan Perut":
Olahraga Mengecilkan Perut
Olahraga Mengecilkan Perut
Cara Melangsingkan Perut
Cara Melangsingkan Perut Dengan Sederhana: Jalan Kaki

tips diet kesehatan

Tips Diet Sehat Terbaik

Tips Diet Sehat 1: Perbanyak air putih dan jangan minum minuman berkalori. Kita kadang tidak bisa membedakan antara rasa lapar dan rasa haus. akhirnya tidak jarang berakhir dengan meminum minuman berkalori. Jika Anda tidak suka minum air putih maka tips diet yang dapat anda lakukan adalah tambahkan air putih tadi dengan air jeruk, ataupun teh, minuman ini bisa dibilang tanpa kalori.

Tips Diet Sehat 2: Pikirkan tentang apa yang dapat Anda tambahkan ke program diet sehat Anda, bukan apa yang harus Anda ambil untuk diet. Mulailah dengan berfokus untuk mengambil 4-9 macam buah buahan. Kedengarannya buah yang anda makan untuk diet sehat sangat banyak, tapi ingatlah bahwa ini bernilai sangat baik karena pada saat yang sama Anda berhasil memenuhi target dengan memakan 4-9 macam buah maka Anda juga telah memenuhi kebutuhan serat dan pasti mengenyangkan. Dengan makan buah buahan tersebut Anda tidak akan mengalami makan berlebihan, karena buah buahan dan sayuran tadi cukup untuk menggantikan lemak dalam makanan. Dan belum lagi manfaat kesehatan dari tips diet sehat dengan mengkonsumsi lemak dan makanan.

Tips Diet Sehat 3: Pertimbangkan apakah anda bener bener lapar atau hanya sekedar lapar mata. Setiap kali anda makan, cobalah mencari tanda tanda fisik dari lapar untuk menunjukkan kepada diri Anda bahwa Anda benar benar lapar. Lapar adalah cara tubuh Anda memberitahu bahwa Anda perlu bahan bakar, sehingga ketika keinginan untuk makan tidak muncul dari rasa lapar yang sebenarnya, maka makan tidak akan memuaskan Anda. Perut hanya seukuran kepalan tangan Anda, sehingga hanya memerlukan sedikit makanan untuk mengisinya dengan nyaman. Tips diet sehat ini sederhana namun anda perlu melatihnya agar bener benar benar bisa membedakan antara rasa lapar yang sebenarnya dan lapar mata.

Tips Diet Sehat 4: Jadilah orang yang memilih makanan ringan di malam hari. Makan makanan ringan paling sering terjadi setelah makan malam, ketika Anda akhirnya duduk dan bersantai. Sambil duduk dengan sekantong kripik dan kue di depan televisi adalah contoh amnesia akan makanan, dimana anda makan tanpa disadari bahwa anda tidak benar benar lapar. Untuk mengatasi Amnesia makan anda dapat coba dengan menutup dapur setelah jam tertentu. Cara lain untuk mengurangi amnesia makanan dapat anda coba dengan kue rendah kalori (kurang dari 100 kalori) untuk kemudian jika Anda telah merasa puas perlahan lahan harus anda kurangi sampai akhirnya Anda merasa cukup dengan secangkir teh nol kalori.

Semoga tips diet sehat ini bermanfaat buat anda.

sumber: webmd.com

semangat menggapai mimpi (pantun)

Jika pergi ke padang datar
Jangan lupa pulang berlabuh
Jika kita kepingin pintar
Belajarlah sungguh-sungguh

Jika ingin mendulang cadas
Jangan lupa palu baja
Jika murid tumbuh cerdas
Guru pun ikut bahagia

Jika kamu pergi ke dusun
Jangan lupa bawa beras
Belajarlah dengan tekun
Agar kita naik kelas

Jika kita makan petai
jangan lupa makan kerupuk
Jika kita ingin pandai
Ranjin-rajin baca buku

Kehutan mencari rusa
Hendaklah membawa tali
Wahai anak-anak bangsa
Cepat bangun lekas mandi

Andai ini hari rugi
Tentu mujur esok lusa
Jangan lupa gosok gigi
Sebab kamu anak bangsa

Hendaklah melempar jangkar
Kalau ada perahu singgah
Kalau anak bangsa pintar
Negeri ini akan bangga

Masak angsa dikuali
Bukan saja di perigi
Hendaklah kamu mengabdi
Di pangkuan ibu pertiwi

Pergilah ke tepi kali
Jangan lupa bawa guci
Bangkitlah anak pertiwi
Bangunlah negerimu ini

Jika kita pegang kuas
Melukislah pada kertas
Jika anak bangsa cerdas
Bangsa pun berkualitas

Jika hendak kamu melamar
Jangan banyak tulis dihapus
Jika siswa rajin belajar
Sudah tentu pasti lulus
http://herdipamungkasred.wordpress.com/2007/12/02/pantun-pendidikan/

peraturan TUHAN (pantun)

Banyak bulan perkara bulan
Tidak semulia bulan puasa
Banyak tuhan perkara tuhan
Tidak semulia Tuhan Yang Esa

Daun terap diatas dulang
Anak udang mati dituba
Dalam kitab ada terlarang
Yang haram jangan dicoba

Bunga kenanga diatas kubur
Pucuk sari pandan Jawa
Apa guna sombong dan takabur
Rusak hati badan binasa

Anak ayam turun sepuluh
Mati seekor tinggal sembilan
Bangun pagi sembahyang subuh
Minta ampun kepada Tuhan

Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam si riang-riang
Menangis mayat dipintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang
.

lines (puisi)

Batu kelabu di sini,jongkok di sela pepohonan
lempeng2 tua menerobos muncul dari kubur
membentuk tepi,menarik garis dengan udara
dan pagi ini burung terbang menerjang awan
kusaksikan ujung paruhnya mengukir angin

aku tak berbicara tentang bayang2
Aku bicara tentang garis
menerjang dan mengukir,Dan
tentang garis lagi membingkai udara

aku mencari garis,Dan
Aku menyiasati garis dan mempelajari kebiasaanya
Aku menertawakan garis dan disakiti oleh garis
rasanya aku jatuh cinta pada garis

Ia terpatri pada lempeng batu kelabu
Ia ada di paruh burung
Aku menjauhi dari garis dan ia ada didepanku
Aku pejamkan mata dan garis
Bergulung masuk di bawah kelopak mataku

http://www.facebook.com/note.php?note_id=122638236803

puisi

Embun pagi menyambut Smua penatku
Hingga sang malam pun d d kejutkan dgn kehadiranya
Tapi masih ada tanya disini untuk smua alam dan isinya
apa yg hrs kulakukan?
Aku hanya terpatri d tengah embun dan tanyaku
Sambil menoleh mncari sbuah jawaban..
Hey kau embun,aku bertanya"mengapa kau bgtu sejuk?
dan knp tdak kau warnai saja sluruh hari dengan sejukmu?"
Embun hanya terdiam menyeka bsh pipiku,melerai smua prtanyaanku dlm kaburnya pandanganku
Ku beralih pada alam n berkata..
Hey alam,"mengapa kau brikan anugrah ini tanpa aku dpt menjabanya?"
Alam menjawabnya Dgn sinisnya malam menambah pekat pandanganku dgn gelapnya
Di sini aku rasakan keduanya,mengalir msk dlm relung jiwaku
mencoba memahami keduanya
merasakan smilir angin malam,sambil ku hirup segarnya embun pagi..
membuatnya menjadi satu sinergi kehidupan
Aku blm tau pasti mengapa...
Tapi sbentar lagi siang dtg menghapus smua embun
menghempaskan congkaknya malam dgn panasnya
dan Yang trtinggal hanya jentik2 air d rerumputan..
Slintas muncul lg prtanyaan dlm benakku....
Ya sang penguasa siang"apakah aku msh akn brtemu kduanya..??"
Ia lalu menjawabnya dgn teriknya..
AKu hanya manusia biasa d saat dtg Gelap ku inginkan Cerah
Disaat dingin kuinginkan panas..
http://www.facebook.com/note.php?note_id=129057406803

tuhan itu ada

Si tukang cukur bilang,"Saya tidak percaya Tuhan itu ada".



"Kenapa kamu berkata begitu ???" timpal si konsumen.



"Begini, coba Anda perhatikan di depan sana , di jalanan... untuk

menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada.

Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada,

Adakah yang sakit??,

Adakah anak terlantar??

Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan.

Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan

membiarkan ini semua terjadi."



Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena

dia tidak ingin memulai adu pendapat.



Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi

meninggalkan tempat si tukang cukur.



Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada

orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar (mlungker-mlungker- istilah jawa-nya), kotor dan brewok yang tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.



Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata, "Kamu tahu,

sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR."



Si tukang cukur tidak terima," Kamu kok bisa bilang begitu ??".

"Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!"



"Tidak!" elak si konsumen.

"Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang

dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang diluar sana ", si konsumen menambahkan.



"Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!", sanggah si tukang cukur.

" Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa

mereka tidak datang ke saya", jawab si tukang cukur membela diri.



"Cocok!" kata si konsumen menyetujui. "Itulah point utama-nya!. Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA ! Tapi apa yang terjadi... orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU MENCARI-NYA. oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini."



Si tukang cukur terbengong !!!

http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150184068502098

karam (puisi)

dptkah putik kn mjdi bunga.
kiranya cuaca sering gerhana.
dptkh kasih bremi slamanya...
atw pun aku hrs brserah kpdNya
Yang Maha Kuasa

mestikah ada 1pngorbanan
shnga trjdinya prpisahan
kiranya itu 1prmintaaan
perlukah kau dan ku merelakan

kita hnya insan yg slalu mnghrapkn
swtu yg indah dlm prcintaan
dkala tiba dugaan mendatang
aku kau tingalkan

karam aku dlautan duka
bila wjahmu hilang dmata
tiada berita pngobat rindu
dikala sendu

ku biarkan luka dhati brdarah
shingga kering terjemur mentari
apakah salah ku
sampai kau sakiti begini

perlukah aku trus mnghrapk
ncamar yg hilang kembali k sangkar
apakah masih ada kerinduan yg ada dhatimu.....

dalam harapanku (puisi)

dalam tawa ku menyimpan duka

dalam senyum ku menangis

dalam diam ku menahan

sebuah asa yang kurasa

namun sulit untuk tercipta



lelah hati bersandiwara

menutupi semua realita

rasa cinta yang ada

membuat ku sesak dalam dada

ingin rasa ku ucap kata cinta

agar terlepas semua beban jiwa



matahari terdiam memberi kehangatan

rembulan terbisu memberi keteduhan

bintang berteguh memberi keceriaan

awan terbungkam memberi kesejukan



tiada kata yg bermakna

tiada makna yg terkandung

diam membisu menyimpan seribu asa

terkubur tiada tersisa tiada guna

STUPID GIRLS (PINK)

Stupid girl, stupid girls, stupid girls
Baby if I act like that, that guy will call me back
Porno paparazzi girl, I don’t wanna be a stupid girl
Go to fred segal, you will find them there
Laughing loud so all the little people stare
Looking for a dady to pay for the champagne (Drop a name)
What happened to the dream of a girl president
She is dancing in the video next to 50 cent
They travel in packs of two or three
With their its bitsy doggies and their teenyweeny teens
Where, oh where, have the smart people gone?
Oh where, oh where could they be?
Chorus
Baby if act like that, the guy will call me back
Porno paparazzi girl, I don’t wanna be a stupid girl
Baby if I act like that, flipping my blonde hair back
Push up my bra like that, I don’t wannna be a stupid girl
(break it down now)
Disease’s growing it’s epidemic
I’m scared that there ain’t a cure
The world believes it and I’m going crazy
I cannot take any more
I’m so glad tahat I’ll never fit in
That will never be me
Outcast and girls with ambition
That’s what I wanna see
Disasters all around
World despaired
Their only cocern
Will they fuck up my hair
Chorus
Pretty will you fuck me girl, silly as a lucky girl
Pull my head and suck it girl, silly as a lucky girl
Pull mya head and suck it girl, stupid girl, stupid girl!

Stupid girl, stupid girl, stupid girl, stupid girl, stupid girls,stupid girl…….

LAMUNAN SORE( cerpen )

Sore ini langit telihat mendung, dengan ditemani segelas jus jeruk dan buku diary. Aku berdiam diri di kamarku. Aku mengingat ingat hari – hari yang telah kulalui. Ternyata banyak hal yang telah kulakukan dengan baik. Namun, hal buruk yang telah kulakukan pun tak kalah banyaknya, bahkan mungkin lebih banyak.
Aku sedang patah hati. Tahu kenapa? Ha ha ha bukan karena aku ditinggalkan kekasihku, tapi aku merasa bahwa aku ini payah.
“bruk!”
Buku fisika setebal hak sepatu itu aku lempar ke lantai kamrku yang minta ampun berantakannya.
“huh aku benci fisika, enggak satupun aku mengerti aku payah! Enggak bisa seperti Rio, anak itu pintar. Dia rajin,.
Huuuuuuh…… andai saja…..
Ah sudahlah”
Aku marah – marah sendiri seperti orang tak waras. Kadang aku suka merasa iri dengan temanku yang sangat tekun dalam belajar. Kenapa aku ini sulit jadi seperti mereka? Pernyataan itu tak pernah bisa ku jawab.
Saat ini aku benar – benar meniinggalkan PR fisikaku yang membuat kepala seakan mau pecah. Aku menikmati pemandangan asri yang terlihat dari jendela kamarku. Ya…. Halamanku yang penuh dengan bunga hasil karya sang pencipta. Mataku terpaku pada satu bunga nan merah merekah. Cantik sekali, ia terlihat sangat bahagia bermain bersama kupu – kupu yang tak henti mengelilinginya. Mereka sang bunga dan kupu – kupu seakan mengajakku bermain serta berbagi kebahagiaan. Jelas saja sang bunga sangat bahagia, ayahku selalu merawatnya dengan sabar. Ayah sangat memperhatikannya, ehhmmmm….. ternyata bukan hanya gadis sepertiku saja yang suka diperhatikannya dan sayangi dengan tulus.
Lepas dari sang bunga yang cantik, mataku tertuju pada abang bakso dan bapak penjual asinan yang sedang berbincang Air muka mereka menyiratkan kegalauan hati.
“mas,gimana baksonya? Laku banyak?” kata penjual asinan
“boro – boro Pak, balik modal saja sudah untung, saya sering nombok Pak” abang asinan terlihat muram.
“ya…. Sabar sajalah Mas, saya juga begitu, belakangan ini orang jarang jajan. Mungkin sama, pendapatan mereka juga pas – pasan hanya untuk makan dan sekolah”.
“mungkin….. tapi Pak, saya bingung. Anak saya mau ujian tahun ini,” abang bakso menumpahkan kegalauannya.
“Mas…… kita Cuma bisa berusahadan berdoa. Sabar saja. Jangan dibawa susah, nanti jadi nambah susah. Ha ha ha ha “ bapak tukang asinan berusaha menghibur walaupun sesungguhnya ia pun bingung.
“kasihan mereka,” ujarku pelan.
Kasihan mereka, bingung memikirkan cara tuk menyambung hidup besok. Aku merasa beruntung aku tak perlu memikirkan perut yang lapar. Aku juga bisa sekolah dan bermain dengan tenang.
Tidak lama kemudian, sepasang manusia. Adam dan hawa lewat tepat di depan rumahku. Wajah mereka terlihat tidak bahagia padahal seharusnya mereka baghagia karena bisa menghabiskan waktu bersama. Rupanya…..
“apa sih mau lo?” kata sang adam setengah membenttak, kasar!”
Aku ingin kamu tidak kasar padaku. Sayangi aku seperti yang kamu bilang,” jawab hawa lirih.
“Lo mau gue seperti apa?” Tanya adam gusar.
“ya hubungan yang sehat, jika kamu ingin aku jadi pacarmu, sayangi aku. Jika tidak, katakana tidak”.
Mereka pun terlalu, Ck Ck ck….. kasihan hawa,….. sepertinya ia begitu menyayangi dsang adam, tapi kenapa adam tak juaga mengerti? Huh…. Beruntungnya aku, adamkua tidak seperti adamnya. Adamku baik. Ia selalu mengingatkan aku dan menasihatiku. Ia begitu sabar menghadapi aku yang sedang dalam proses menjadi dewasa. Aku sungguh nyaman bersamanya. Memang terkadang ia menyampaikannya dengan agak “galak” dan sedikit keras kepala. Ya…. Itulah adamku. Unik aku suka…..tidak! bukan suka tapi sangat suka.
Adamku ini Julian namanya. Ia memberiku banyak pelajaran hidup yang berharga. Ia menuntunku untuk menghadapi segala persoalan hidup dengantegar dan tidak cengeng , dengan rasa sayangnya, ia membuatku tak segan mengukir senyum di setiap hariku. Itulah adamku. Hahahahaha….. sekali lagi aku merasa beruntung.
Lamunku di buyarkan oleh deringan ponselku. Nama aryo muncul di layar.
Ada apa ya aryo meneleponku sore- sore begini? Tanyaku pada diri sendiri dan segera menjawab ponselku.
“hai Yo….” Kataku riang,
“ hai ….apa kabar Tar?” Tanya Aryo.
“Baik, ada apa?” jawabku penuh Tanya.
“ begini, aku sekarang ada di hotel ABC di daerah senayan, kamu mau datang enggak? Yangh lain juga datang lhoooo…..!”
“emang ada acara apa Yo?” tanyaku semakin bingung.
“enggak ada apa – apa kok, aku lagi sebal saja, orang tuaku sibuk banget. Sudah seminggu mereka tidak pulang. Hanya uang nya saja yang pulang. Selain itu, kalaupun mereka di rumah, mereka rebut terus. Aku dan mas atas kesepian, jadi lebih baik di hotel, mengundang kalian ya, kan? Pokoknya aku tunggu ya Ta,bye….”
Klik! Telepon pun terputus, prihatin. Itu satu yang kurasakan . kasihan aryo , ayah dan ibunya membanjirinya dengan uang tapi mereka lupa member aryo kasih sayang yang sesungguhnya lebih dibutuhkan nya. Aku ingin sekali menemaninya. Namun sepertinya aku tak akan ke sana sore ini. Selain jauh, aku punya banyak tugas. Ehmmm….. aku rasa sekali lagi aku punya merasa beruntung. Oranng tua kiu memang sibuk tetapi mereka tak pernah lupa memberikan kasih sayang mereka kepadaku.
Hmmm….. ternyata lamunanku sore ini membuatku sadar betapa beruntungnya aku ini. Dan tak sepantasnya aku merasa I iri dengan temanku. Mereka juga punya kekurangan. Malah tidak sedikit dari mereka yang tidak sadar akan kekurangan dirinya. Jadi kalau kali ini aku sadar bahwa aku lemah dalam ketekunan belajar berarti sekali lagi aku beruntung, ya beruntung karena aku sadar akan kekuranganku. Ya, kan? Hahahahaha….. aku ini ada – ada saja, suka memikirkan yang tidak – tidak.
“mitaaaaaa!!”
Suara nyaring terdengar dari luar rumah memanggil namaku. Kutengokan kepalaku ke luar dan kudapati sosok manis Julian di sana. Ia terlihat begitu ceria.
“ada apa ya?” tanyaku dalam hati.
Ya tuhan! Oh No! aku lupa. Hari ini aku ada janji dengan jantung hatiku itu untuk belajar dan makan malam bersama.
Dengan segera aku melompat dan kursiku,,,merapikan sedikit rambutku kemudian berlari keluar untuk menemui Julian. Tapi tunggu! Ada yang aku lupa. Aku belum menyiapkan apapun untuk makan malam kami, alamak! Kali ini aku sama sekali tidak beruntung.

alin kecewa (cerpen)

Puber kedua! Pikiran itu terlintas begitu saja di benak Alin. Ya, pasti kalau bukan puber kedua, adakah dugaan lain yang lebih tepat? Gadis itu menggeleng sendiri. Tidak ada, jadi kesimpulan itu menjadi biulat: mamatengah mengalami puber kedua.
Alin mendesah kecewa. Mama yang selama ini dianggapnya sebagai ibu yang paling hebat, ternyata bukan tanpa cela. Bahkan tingkah mama ini lebih buruk dari ibu teman – temannya. Mama memang tidak suka ngerumpi, tidak sewenang – wenang memperlakukan anak, tidak kolot, tidak…….. tapi pengkhianat!!!. Adakah lebih buruk dari itu???. Mama tidak saja mengkhianati papa, tapi juga mengkhianati anak – anaknya!!!!.
“ kok melamun, Lin!”. Teguran tante Rina, mamanya Dista, mengagetkan Alin. Gadis itu buru – buru mengulas senyum. “bagaimana kabar mamamu?”,Tanya tante Rina,sembari duduk disebelah Alin. Saat ini dia tengah menunggu Dista dirumah teman sekolahnya itu. Alin ingin mencurahkan kegusaran dihatinya pada Dista. Namun kata mamanya, Dista sedang disuruh membeli lotion penolak nyamuk ditoko ujung jalan.
“hmmm…”, baik,tante,”saut Alin.
“masih sibuk dengan cateringnya??”
Kepala alin terangguk
“tante sangat salut dengan mamamu itu. Sejak dulu dia memang tak suka menganggur,” kenang tante Rina. Alin tahu tante Rina adalah teman sekolah mama dulu. Mama pernah bercerita. “papamu beruntung menikah dengannya,” lanjutnya.
Beruntung? Dada Alin hendak berontak. Mama memang wanita hebat. Bukan saja beliau mau mengelola uasha meski gaji papa lebih dari cukup. Bukan saja mampu membagi waktu untuk memperhatikan anak – anaknya. Namun juga mampu memainkan sandiwara dengan sempurna!.
Gelegak hati Alin dengan menggumpal
“ itu Dista,” tante Rina menunjuk Dista dengan isyarat”. Tante tinggal kedalam ya?”pamitnya setelah menerima lotion penolak nyamuk dari Dista. Alin mengangguk.
Dista langsung bisa merasai ada yang tidak beres begitu memandang muka keruh Alin. Dia tidak berceloteh dan bercanda. Sperti biasanya, melainkan memandang penuh sahabatnya itu.”ada apa?”, Tanya Dista sembari duduk ditempat yang ditinggalkan mamanya.
“mama….,” Alin berkata dengan mama yang nyaris tak mampu lagi dia tahan. Dista merelakan bahunya sebagai tempat alin menumpahkan emosinya. Membebiarkan gadis itu menangis dalam rengkuhannya. “mama pengkhianat….,!” ujar alin diselak isak tangisnya. Lalu meluncur lah cerita dari bibir Alin.
Awalnya Alin memakai HP mamanya yang tergeletak diatas meja untuk mengirim sms kepada indra ketua KIR, tanpa sepengathuan beliau. Ponsel Alin sendiri tengah kehabisan pulsa. Setelah laporan pesan terkirimnya dai hapus, terpampang sebuah romantis seperti pesan – pesan yang dulu sering terima dari adik, yang ternyata gombal belaka pesan romantis dari seseorang yang mama sebut sebagai “cinta!”
“ aku juga tak sabar melewati hari tanpamu”, sayang. inginnya meninggalkan semua rutinitas dan melewati seluruh hari bersamamu. “Aku sayang kamu”,
Begitu kurang lebih pesan yang terbaca. Alin sempat terhenyak tak percaya. Dan tanpa sepengathuan mamanya pula, gadis itu membuka sms yang lain, yang seisinya senada, bahkan ada beberapa yang vulgar.Alin membacanya dengan jijik.rasanya dia ingin membanting benda itu.
“Papamu sudah kau beritahu?”Tanya Dista.Alin menggeleng.
“Aku tak tahu bagaiman mengatakannya.Aku takut mereka bercerai.Aku tak ingin dihadapkan pada pilihan kehilangan salah satunya,”kata alin.Kepala dista terangguk mengerti
“apa yang harus kulakukan,dis?”Tanya Alin.pertanyaan yang sudah dista duga dan dia tak tau bagaiman menjawabnya.gadis itu sama sekali tak bisa membayangkan hal terbaik yang bisa dia lakukan jika mendapat hal serupa.
“bersikaplah wajar untuk sementara,mungkin.hingga kita bisa benar-benar memikirkannya secara jernih,”jawab Dista.”Kau bisa kan ,lin?”.
Alin menghela napas dalam.dadanya sedikit lega setelah membagin beban itu pada dista.dalam hati dia bersyukur masih memiliki seorang sahabat yang bisa menjadi tempatnya berkeluh.meski dia sedikit ragu bagaimana bisa bersikap wajar menghadapi kenyataaan ini.bagaimana dia bisa berpura-pura tak mengetahui apapun dihadapan mama.
“Jangan berandai yang bukan-bukan,Lin,”Kata Arul,Kakaknya yang kuliah dikota lain menghadapi pertanyaan”bagaiman seandainya yang ditanyakan alin ditelepon.”mama nggak mungkin mengkhianati kita,”tandasnya keyakinan yang membuat alin urung bercerita tentang pesan romantis di ponsel mama.
Beberapa hari ini alin memang menahan diri untuk tidak mengungkit soal itu dihadapan papa.juaga dihadapan mama.dia hanya mencoba menghindari kontak dengan wanita itu sedapat mungkin agar kegusarannya tidak tercium.
Juga masih mencuri baca pesan-pesan di HP mama dari pengirim berinisial cinta itu.seperti sekarang…..
“bagaiman kalau nanti siang kita ketemu di Café yang dulu?nostalgia.ingat café romantis diujung jalan dekat PDAM itu,kan?dulu kita sering rame-rame kesana bareng teman-teman sekelas”
Nostalgia.berarti kekasih gelap mama adalah seorang yang pernah mempunyai hubungan dengan wanita itu.seorang dari masa lalu mamanya mungkin mantan kekasih mama waktu masih muda.
Eureka!alin memperoleh ide untuk memergoki mereka dia langsung ketempat dista setelah membaca dan menyimpan nomor pengirimnya,
“rasanya aku tak sabar tak ingin menyumpah serapih kekasih gelap mama,dis”kata alin dengan kegeraman teramat.
“sebaiknya jangan lin,”cegah dista.”bagaimanapun,harga diri keluargamu menjadi taruhannya.”
“tapi laki-laki ini……..”
“dengan memergoki mereka saja,aku rasa mamamu akan menyadari kesalahannya.dan arul maupun papamu tak perlu tahu bahwa orang tercinta mereka pernah tergelincir ke jalan yang salah.”
“aku tak tahu apakah aku bisa memaafkannya……”
“aku tak mau m,enemanimu kecuali kau yakin bisa menguasai diri “sikukuh dista.alin menghembuskan nafas berat
Ditemani dista alin menguasai Café Romantis dari seberang jalan mereka berlindung pada almari display toko sekaligus warnet itu.
Mama lebih dulu sampai disana.mengenakan celana panjang dan kaus berkerah kerudungnya berwarna senada dengan pakaiannya.alin muak mendapati mama selayaknya gadis belasan tahun yang tengah jatuh cinta padahal sudah memiliki dua anak yang telah beranjak remaja.
Wanita itu duduk menghadapi sendirian.sesekali di tampak bercakap dengan pemilik Café.dada alin sudah berdegup kencang.dia membayangkan apa yang hendak dilakukannya nanti setelah kekasih gelap mama datang.
Beberapa menit berlalu tiba-tiba mama alin menangkap sesosok laki-laki yang teramat dikenalnya.papa.laki-laki itu baru saja turun dari mobil angkutan umum papa tidak membawa mobilnya.hampir saja alin berteriak memanggil papanya agar tidak melihat mama di Café itu.tapi terlambat.papa telah sampai diambang opintu Café.
Mungkinkah papa juga telah mengetahui perselingkuhan mama?dan seperti halnya alin,mungkin laki-laki itu tahu mama hendak bertemu kekasih gelapnya disana?dada alin bergetar.dicengkramnya dista dengan was-was.bagaimanapun,alin tak ingin melihatorang tua kekasihnya bertengkar ditempat umum.
Papa duduk di hadapan mama. Laki – laki itu sepertinya bisa mengontrol diri. Ah, papap memang selalu bijak menyikapi segala hal. Kearifan yang selalu ingin Alin tiru.
Mereka tampaknya tidak bertengkar. Alin tidak tahu apa yang mereka bicarakan. Namun dia bisa melihat mereka tertawa bersama. Ataukah mereka tengah sama – sama melakoni sandiwara? Mama dengan aktingnya seolah tidak tengah menunggu siapaun di kafe itu, dan papa dengan kepura – puraannya seolah tah tahu pengkhiantan mama?.
Bagaimana kalau papa memeang tah tahu? Alin menelan ludah. Dia berpikir, andai saja ketika papa datang, laki – laki yang mama simpan nomornya dengan nama “cinta” itu telah datang. Mungkin aka nada pertengkaran. Tapi jika itu menjadi penyelesaian yang terbaik dari pada kepura-puraan?
Andai saja……
Jemari Alin membuka pouch dipinggangnya. HP yang telah dia isi pulsa hasil bongkar tabungannya itu dia keluarkan. Laki – laki kekasih gelap mama mungkin telah melihat papa hingga tak berani menampakkan muka.
Alin menghubungi nomor yang telah disimpannya. Menunggu teleponnya diangkat. Dia teramat ingin memaki perusak rumah tangga orang itu.
“Hallo…..”
Tersambung. Tapi suara itu…..
“ada apa Alin?” suara papa! Alin tak mengerti. Sedetik dia merasa mungkin salah memencet nomor. Sepasang matanya yang telah mengawasi kafe romantis mendapati papa tengah memegang HP di sisi kepalanya.
“papa?” suara Alin serak oleh cacimaki yang tertahan. “papa punya nomor baru?”
Iya, ada apa?”
Alin menggeleng tak mengerti. Dia tah tahu apakah harus kecewa ata bahagia. Alin hanya merasa teramat tak mengerti. Atau, oaring tua sering kali memang susah dimengerti?

Senin, 04 April 2011

komunikasi dalam pertemuan dan rapat

nama : NOVI WULANDARI
kelas : 2DD04
NPM : 33209965
MAT.KUL : SOFTSKILL KOMUNIKASI BISNIS
Dalam kehidupan sehari kita perlu adanya suatu komunikasi antara manusia dengan manusia atau dengan teknologi, dengan ini ada beberapa Macam-Macam Komunikasi :
A. Komunikasi Menurut Cara Penyampaian
Pada dasarnya setiap orang dapat berkomunikasi satu sama lain karena manusia selain makhluk individu juga sekaligus makhluk social yang memiliki kebutuhan untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Namun tidak semua orang dapat secara terampil berkomunikasi, oleh karena itu perlu dikenali berbagai cara penyampaian informasi.
Menurut cara penyampaian informasi dapat dibedakan menjadi :
a. Komunikasi Lisan
- Yang terjadi secara langsung dan tidak dibatasi oleh jarak, dimana dua belah pihak dapat bertatap muka, misalnya dialog dua orang.
- Yang terjadi secara tidak langsung karena dibatasi oleh jarak, misalnya komunikasi lewat telepon dan sebagainya.
b. Komunikasi Tertulis
- Naskah, yang biasanya dipergunakan untuk menyampaikan berita yang bersifat kompleks
- Gambar dan foto karena tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata atau kalimat.
B. Komunikasi Menurut Kelangsungannya
Menurut Kelangsungannya, komunikasi dapat dibedakan menjadi :
1. Komunikasi Langsung
Proses komunikasi dilaksanakan secara langsung tanpa bantuan perantara orang ketiga ataupun media komunikasi yang ada dan tidak dibatasi oleh jarak.
2. Komunikas Tidak Langsung
Proses komunikasinya dilaksanakan dengan bantuan pihak ketiga atau bantuan alat-alat atau media komunikasi.
C. Komunikasi Menurut Prilaku
Komunikasi menurut prilaku dapat dibedakan menjadi :
1. Komunikasi Formal
Komunikasi yang terjadi diantara organisasi / perusahaan yang tata caranya telah diatur dalam struktur organisasinya, misalnya rapat kerja perusahaan, konferensi, seminar dan sebagainya.
2. Komunikasi Informal
Komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi atau perusahaan yang tidak ditentukan dalam struktur organisasi dan tidak mendapat pengakuan resmi yang mungkin tidak berpengaruh terhadap kepentingan organisasi atau perusahaan, misalnya kabar burung, desas-desus, dan senagainya.
3. Komunikasi Nonformal
Komunikasi yang terjadi antara komunikasi yang bersifat formal dan informal, yaitu komunikasi yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan organisasi atau perusahaan dengan kegiatan yang bersifat pribadi anggota organisasi atau perusahaan tersebut, misalnya rapat tentang ulang tahun perusahaan, dan sebagainya.
Selain itu, dalam dunia bisnis adanya etika berkomunikasi dalam bisnis. Dapat dijelaskan pengertian komunikasi bisnis, Komunikasi Bisnis adalah proses penyampaian arti melalui lambing - lambang yang meliputi keseluruhan unsur-unsur yang berhubungan dengan proses penyampaian dan Penerimaan pesan, baik itu dalam bentuk tulisan, lisan, maupun nonverbal yang dilakukan di dalam suatu organisasi yang membayar orang yang secara bersama-sama memproduksi dan memasarkan barang-barang dan jasa guna memperoleh keuntungan.
KOMUNIKASI DALAM PERTEMUAN DAN RAPAT
A. PERTEMUAN
pertemuan adalah suatu kumpulan dari orang; suatu konvensi, sebagai, seorang besar pertemuan, yang harmonis pertemuan

Jenis pertemuan yang khas adalah:

* pemecahan masalah
* pengambilan keputusan
* perencanaan
* feedforward (status laporan dan presentasi informasi baru)
* Komentar (bereaksi dan evaluasi)
* Kombinasi pertemuan

B. RAPAT
Dibawah ini ada beberapa pengertian rapat dari beberapa sumber, Namun pada dasarnya memiliki makna yang sama, Antara lain :
1. Rapat adalah pertemuan atau. Kumpulan dalam suatu organisasi, perusahaan, instansi pemerintah baik dalam situasi formal maupun nonformal untuk membicarakan, merundingkan dan memutuskan suatu masalah berdasarkan hasil kesepakatan bersama
2. Rapat (pengertian luas) rapat dapat menjadi sebuah permusyawaratan, yang melibatkan banyak peserta dan membahas banyak permasalahan penting.
3. Rapat (pengertian sempit) rapat dapat berupa diskusi yang hanya melibatkan beberapa peserta dengan pembahasan yang lebih sederhana. Dalam Sub bab ini hal-hal yang berkaitan dengan permusyawaratan tidak lagi diuraikan, dan lebih kepada rapat dalam pengertian umum/sederhana secara teknis.
4. Rapat, merupakan suatu bentuk media komunikasi kelompok resmi yang bersifat tatap muka, yang sering diselenggarakan oleh banyak organisasi, baik swasta maupun pemerintah.
5. Rapat merupakan alat untuk mendapatkan mufakat, melalui musyawarah kelompok.
6. Rapat merupakan media yang dapat dipakai unttuk pengambilan keputusan secara musyawarah untuk mufakat.
Macam-Macam Rapat
Rapat dapat dibedakan menjadi beberapa macam, tergantung pada segi peninjauannya.
1. Menurut tujuannya, rapat dapat dibedakan menjadi :
a) Rapat penjelasan, ialah rapat yang bertujuan untuk memberikan penjelasan kepada para
anggota, tentang kebijakan yang diambil oleh pimpinan organisasi, tentang prosedur kerja atau
tata-cara kerja baru, untuk mendapat keseragaman kerja.
b) Rapat pemecahan masalah bertujuan untuk mencari pemecahan tentang suatu masalah yang
sedang dihadapi. Suatu masalah dikatakan sebagai problem solving apabila masalah itu
pemecahannya berhubungan dengan masalah-masalah lain, saling mengait. Masalah itu demikian
sulitnya, demikian ruwetnya karena keputusan yang akan diambil akan mempunyai pengaruh atau
akibat terhadap masalah yang lain.
c) Rapat perundingan, yaitu rapat yang bertujuan menghindari timbulnya suatu perselisihan,
mencari jalan tengah agar tidak saling merugikan kedua belah pihak.
2. Menurut sifatnya rapat dibedakan menjadi :
a) Rapat Formal, yaitu rapat yang diadakan dengan suatu perencanaan terlebih dahulu, menurut
ketentuan yang berlaku, dan pesertanya secara resmi mendapat undangan.
b) Rapat Informal, yaitu rapat yang diadakan tidak berdasarkan suatu perencanaan formal, dan
dapat terjadi setiap saat, kapan saja, dimana saja, dengan siapa saja. Rapat informal dapat juga
terjadi secara kebetulan, dimana para pesertanya bertemu secara kebetulan, dan kemudian
membicarakan suatu masalah yang mempunyai kepentingan bersama.
c) Rapat Terbuka, yaitu rapat yang dapat dihadiri oleh setiap anggota. Materi yang dibahas bukan
masalah yang bersifat rahasia.
d) Rapat Tertutup, yaitu rapat yang hanya dihadiri oleh peserta tertentu, dan biasanya yang
dibahas menyangkut masalah-masalah yang masih bersifat rahasia.
3. Menurut jangka waktunya, rapat dapat dibedakan menjadi :
a) Rapat mingguan, yaitu rapat yang diadakan sekali seminggu. Membahas masalah-masalah
yang bersifat rutin yang dihadapi oleh masing-masing manajer.
b) Rapat bulanan, rapat yang diadakan sebulan sekali, setiap akhir bulan, untuk membahas hal-hal
atau peristiwa yang terjadi pada bulan yang lalu. Misalnya, membahas rugi laba bulan yanglalu.
c) Rapat semesteran, yaitu rapat yang diadakan sekali setiap semester [enam bulan], yang
bertujuan untuk mengadakan evaluasi hasil kerja sama enam bulan yang lalu, dan mengambil
langkah-langkah selanjutnya, jangka waktu enam bulan berikutnya.
d) Rapat tahunan, yaitu rapat yang diadakan sekali setahun misalnya, rapat Dewan Komisaris,
rapat umum pemegang saham.

4. Menurut frekuensinya, dapat dibedakan menjadi :
a) Rapat rutin, rapat yang sudah ditentukan waktunya [mingguan, bulanan, tahunan]
b) Rapat insidental, yaitu rapat yang tidak berdasarkan jadwal, tergantung pada masalah yang
dihadapi. Biasanya rapat diadakan apabila masalah yang dihadapi itu merupakan masalah yang
sangat urgen, yang harus segera dipecahkan.
Selain kita mengenal berbagai macam rapat seperti yang telah diutarakan di atas, kita masih mengenal
satu jenis rapat yaitu yang dinamakan rapat kerja. Istilah-istilah lain yang mempunyai pengertian yang
sama, ialah rapat dinas, musyawarh kerja.

C. KOMUNIKASI DALAM PERTEMUAN DAN RAPAT
Dalam pertemuan dan rapat seluruh peserta harus menyadari posisinya dalam forum itu. Tiap peserta hendaknya :
• Mampu berkomunikasi dengan jujur, terbuka dan bertanggung jawab
• Mampu berperan sebagai komunikator yang baik tapi tidak memonopoli pembicaraan
• Mampu berperan sebagai komunikan yang sangat responsif namun tidak emosional
• Mampu mengendalikan diri Setelah rapat berhasil membuat keputusan dan menyusun kesimpulan maka hasil tersebut harus di komunikasikan kepada peserta dan hasil dari rapat tersebut dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

D. TEKNIK BERBICARA,MEMBACA, DAN MENDENGARKAN,
TEKNIK BERBICARA,MEMBACA DAN MENDENGARKAN

Berbicara merupakan bagian dari komunikasi yang dipandang paling efektif. karena kemampuan berbicara bagi seseorang akan ditandai oleh seberapa jauh mempengaruhi pikiran, perasaan dan perilaku orang yang diajak bicara. Disamping itu keberhasilan orang berbicara sangat dipengaruhi oleh luasnya pengetahuan yang dimiliki, banyaknya pengalaman yang dimiliki, dan intelegensinya.

Selain teknik berbicara, perlu juga diperhatikan teknik membaca. Membaca pada dasarnya adalah menyampaikan pikiran dan perasaan orang yang tulisannya sedang dibaca. Oleh karna itu diperlukan kemampuan lebih baik lagi dari kemampuan berbicara, karena dibutuhkan kemampuan menangkap dan memahami maksud si penulis dan sekaligus memahami kemampuan yang mendengarkannya.

Selain itu ada juga teknik mendengarkan , nampaknya lebih mudah namun sesungguhnya mendengarkan harus didukung oleh sikap ingin tahu, sabar dan mampu mencernakan isi suara yang didengar. Untuk dapat mendengarkan dengan baik diperlukan konsentrasi dan kepekaan indera pendengaran kita. Sehingga hasil dari mendengarkan adalah tambahnya pengetahuan, informasi dan sekaligus menseleksi bobot informasi untuk membuat keputusan.

* MENYUSUN PESAN

komunikasi adalah sumber hidup perusahaan dan sarana untuk mencapai serta mewujudkan sesuatu yang dikehendaki. Komunikasi cenderung lebih merupakan suatu teknik daripada suatu sikap. Oleh karena itu, waktu yang dimiliki seorang manajer hampir selalu tersita untuk hal-hal berikut ini :

1.Menyampaikan informasi atau gagasan kepada atasan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan.
2. Memberikan arahan kepada para manajer bawahannya dengan berbagai informasi untuk membantu kelancaran kerja mereka.
3.Menyampaikan berbagai informasi kepada stafnya.
4. Mengatur dan menetapkan strategi.
5. Menerima dan menganikan penampilan-penampilan untuk semua orang yang bekerja baginya.
6. Berkomunikasi dengan berbagai pihak di luar perusahaan, termasuk para pelanggan, instansi pemerintah, usaha-usaha perdagangan dan masyarakat umum.

Selasa, 29 Maret 2011

pengertian komunikasi bisnis

pengertian komunikasi bisnis menurut para ahli, sebagai berikut :
Djoko Purwanto, M.B.A dalam bukunya Komunikasi Bisnis Edisi Ketiga mengemukakan bahwa Komunikasi Bisnis adalah Komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk komunikasi, baik komunikasi verbal maupun komunikasi nonverbal untuk mencapi tujuan tertentu.

Definisi Komunikasi Bisnis menurut Wikipedia bahasa Indonesia http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_bisnis menjelaskan bahwa Komunikasi Bisnis adalah pertukaran gagasan, pendapat, informasi, instruksi yang memeiliki tujuan tertentu yang disajikan personal maupun impersonal melalui symbol-simbol atau sinyal. Referensi dari Rosenblatt, S. Bernard.Communication in Business. Prentice Hall, Inc. Engelwood Cliffs, NJ (1985)

Definisi Komunikasi Bisnis menurut Katz (1994:4) yaitu Komunikasi Bisnis adalah adanya pertukaran ide, pesan, dan konsep yang berkaitan dengan pencapaian serangkaian tujuan komersil.

Definisi yang dikemukakan oleh Persing (1981:108) yaitu Komunikasi Bisnis adalah proses penyampaian arti melalui lambing - lambang yang meliputi keseluruhan unsur-unsur yang berhubungan dengan proses penyampaian dan Penerimaan pesan, baik itu dalam bentuk tulisan, lisan, maupun nonverbal yang dilakukan di dalam suatu organisasi yang membayar orang yang secara bersama-sama memproduksi dan memasarkan barang-barang dan jasa guna memperoleh keuntungan.


Definisi Komunikasi Bisnis menurut Rosenbalt (1982:7) yaitu Komunikasi Bisnis adalah pertukaran ide-ide opini, informasi, instruksi dan sejenisnya, yang dikemukakan baik secara personal ataupun nonpersonal melalui simbol atau tanda, untuk mencapai tujuan- tujuan perusahaan.
“Business Communication are purposive interchange of ideas, opinions, information, instructions, and the like, presented personally or impersonally by symbols or signal as attain the goals of the organizations”
http://bloggeranyar.blogspot.com/2010/11/pengertian-dan-definisi-komunikasi.html

Sabtu, 26 Maret 2011

Komponen komunikasi
Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik. Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah:
• Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
• Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
• Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
• Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain
• Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.
• Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan ("Protokol")
Komponen komunikasi hampir sama dengan unsur-unsur komunikasi, yaitu : (1) komponen komunikan; (2) komponen komunikator; (3) komponen pesan; (4) komponen umpan balik.
(1) Komponen komunikan
Seseorang dapat dan akan menerima pesan apabila dalam kondisi sebagai berikut:
- pesan komunikasi benar-benar dimengerti oleh penerima pesan
- pengambilan keputusan dilakukan secara sadar untuk mencapai tujuan
- pengambilan keputusan dilakukan secara sadar untuk kepentingan pribadinya
- mampu menempatkan baik secara mental atau fisik
(2) Komponen komunikator
Komunikasi dapat berjalan efektif bila : adanya kepercayaaan dalam diri komunikator (self credibility) dan kepercayaan kepada komunikator mencerminkan pesan yang diterima komunikan dianggap benar serta sesuai kenyataan dan daya tarik komunikator (source attractiviness).
(3) Komponen pesan
Pesan dapat berupa nasehat, bimbingan, dorongan, informasi dll. Pesan dapat disampaikan lisan maupun non verbal.
(4) Umpan balik
Merupakan respon yang diberikan oleh komunikan terhadap pesan yang diterimanya. Umpan balik dapat digunakan untuk mengukur besarnya informasi yang diterima dibandingkan dengan yang diterima.

Komponen Komunikasi
a. Lingkungan komunikasi Lingkungan (konteks) komunikasi setidak-tidaknya memiliki tiga dimensi:
1. Fisik, adalah ruang dimana komunikasi berlangsung yang nyata atau berwujud.
1. Sosial-psikoilogis, meliputi, misalnya tata hubungan status di antara mereka yang terlibat, peran yang dijalankan orang, serta aturan budaya masyarakat di mana mereka berkomunikasi. Lingkungan atau konteks ini juga mencakup rasa persahabatan atau permusuhan, formalitas atau informalitas, serius atau senda gurau,
2. Temporal (waktu), mencakup waktu dalam hitungan jam, hari, atau sejarah dimana komunikasi berlangsung.

Ketiga dimensi lingkungan ini saling berinteraksi; masing-masing mempengaruhi dan dipengaruhi oleh yang lain. Sebagai contoh, terlambat memenuhi janji dengan seseorang (dimensi temporal), dapat mengakibatkan berubahnya suasana persahabatan-permusuhan (dimensi sosial-psikologis), yang kemudian dapat menyebabkan perubahan kedekatan fisik dan pemilihan rumah makan untuk makan malam (dimensi fisik). Perubahan-perubahan tersebut dapat menimbulkan banyak perubahan lain. Proses komunikasi tidak pernah statis.
b. Sumber-Penerima Kita menggunakan istilah sumber-penerima sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan untuk menegaskan bahwa setiap orang yang terlibat dalam komunikasi adalah sumber (atau pembicara) sekaligus penerima (atau pendengar). Anda mengirimkan pesan ketika anda berbicara, menulis, atau memberikan isyarat tubuh. Anda menerima pesan dengan mendengarkan, membaca, membaui, dan sebagainya.
Tetapi, ketika anda mengirimkan pesan, anda juga menerima pesan. Anda menerima pesan anda sendiri (anda mendengar diri sendiri, merasakan gerakan anda sendiri, dan melihat banyak isyarat tubuh anda sendiri) dan anda menerima pesan dari orang lain (secara visual, melalui pendengaran, atau bahkan melalui rabaan dan penciuman). Ketika anda berbicara dengan orang lain, anda memandangnya untuk mendapatkan tanggapan (untuk mendapatkan dukungan, pengertian, simpati, persetujuan, dan sebagainya). Ketika anda menyerap isyarat-isyarat non-verbal ini, anda menjalankan fungsi penerima.
c. Enkoding-Dekoding
Dalam ilmu komunikasi kita menamai tindakan menghasilkan pesan (misalnya, berbicara atau menulis) sebagai enkoding (encoding). Dengan menuangkan gagasan-gagasan kita ke dalam gelombang suara atau ke atas selembar kertas, kita menjelmakan gagasan-gagasan tadi ke dalam kode tertentu. Jadi, kita melakukan enkoding.
Kita menamai tindakan menerima pesan (misalnya, mendengarkan atau membaca) sebagai dekoding (decoding). Dengan menerjemahkan gelombang suara atau kata-kata di atas kertas menjadi gagasan, anda menguraikan kode tadi. Jadi, anda melakukan dekoding.
Oleh karenanya kita menamai pembicara atau penulis sebagai enkoder (encoder), dan pendengar atau pembaca sebagai dekoder (decoder). Seperti halnya sumber-penerima, kita menuliskan enkoding-dekoding sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan untuk menegaskan bahwa anda menjalankan fungsi-fungsi ini secara simultan. Ketika anda berbicara (enkoding), anda juga menyerap tanggapan dari pendengar (dekoding).

d. Kompetensi Komunikasi Kompetensi komunikasi mengacu pada kemampuan anda untuk berkomunikasi secara efektif (Spitzberg dan Cupach, 1989). Kompetensi ini mencakup hal-hal seperti pengetahuan tentang peran lingkungan (konteks) dalam mempengaruhi kandungan (content) dan bentuk pesan komunikasi (misalnya, pengetahuan bahwa suatu topik mungkin layak dikomunikasikan kepada pendengar tertentu di lingkungan tertentu, tetapi mungkin tidak layak bagi pendengar dan lingkungan yang lain). Pengetabuan tentang tatacara perilaku nonverbal (misalnya kepatutan sentuhan, suara yang keras, serta kedekatan fisik) juga merupakan bagian dari kompetensi komunikasi.
Dengan meningkatkan kompetensi anda, anda akan mempunyai banyak pilihan berperilaku. Makin banyak anda tahu tentang komunikasi (artinya, makin tinggi kompetensi anda), makin banyak pilihan, yang anda punyai untuk melakukan komunikasi sehari-hari. Proses ini serupa dengan proses mempelajari perbendaharaan kata: Makin banyak kata anda ketahui (artinya, makin tinggi kompetensi perbendaharaan kata anda), makin banyak cara yang anda miliki untuk mengungkapkan diri.

e. Pesan Pesan komunikasi dapat mempunyai banyak bentuk. Kita mengirimkan dan menerima pesan ini melalui salah satu atau kombinasi tertentu dari panca indra kita. Walaupun biasanya kita menganggap pesan selalu dalam bentuk verbal (lisan atau tertulis), ini bukanlah satu-satunya jenis pesan. Kita juga berkomunikasi secara nonverbal (tanpa kata). Sebagai contoh, busana yang kita kenakan, seperti juga cara kita berjalan, berjabatan tangan, menggelengkan kepala, menyisir rambut, duduk, dan. tersenyum. Pendeknya, segala hal yang kita ungkapkan dalam melakukan komunikasi.
f. Saluran Saluran komunikasi adalah media yang dilalui pesan. Jarang sekali komunikasi berlangsung melalui hanya satu saluran, kita menggunakan dua, tiga, atau empat saluran yang berbeda secara simultan. Sebagai contoh, dalam interaksi tatap muka kita berbicara dan mendengarkan (saluran suara), tetapi kita juga memberikan isyarat tubuh dan menerima isyarat ini secara visual (saluran visual). Kita juga memancarkan dan mencium bau-bauan (saluran olfaktori). Seringkali kita saling menyentuh, ini pun komunikasi (saluran taktil).
g. Umpan Balik Umpan balik adalah informasi yang dikirimkan balik ke sumbernya. Umpan balik dapat berasal dari anda sendiri atau dari orang lain. Dalam diagram universal komunikasi tanda panah dari satu sumber-penerima ke sumber-penerima yang lain dalam kedua arah adalah umpan balik. Bila anda menyampaikan pesan misalnya, dengan cara berbicara kepada orang lain anda juga mendengar diri anda sendiri. Artinya, anda menerima umpan balik dari pesan anda sendiri. Anda mendengar apa yang anda katakan, anda merasakan gerakan anda, anda melihat apa yang anda tulis.
Selain umpan balik sendiri ini, anda menerima umpan balik dari orang lain. Umpan balik ini dapat datang dalam berbagai bentuk: Kerutan dahi atau senyuman, anggukan atau gelengan kepala, tepukan di bahu atau tamparan di pipi, semuanya adalah bentuk umpan balik.
h. Gangguan Gangguan (noise) adalah gangguan dalam komunikasi yang mendistorsi pesan. Gangguan menghalangi penerima dalam menerima pesan dan sumber dalam mengirimkan pesan. Gangguan dikatakan ada dalam suatu sistem komunikasi bila ini membuat pesan yang disampaikan berbeda dengan pesan yang diterima.
Gangguan ini dapat berupa gangguan fisik (ada orang lain berbicara), psikologis (pemikiran yang sudah ada di kepala kita), atau semantik (salah mengartikan makna). Tabel dibawah menyajikan ketiga macam gangguan ini secara lebih rinci.
Macam Definsi Contoh
Fisik Interferensi dengan transmisi fisik isyarat atau pesan lain Desingan mobil yang lewat, dengungan komputer, kacamata
Psikollogis Interferensi kognitif atau mental Prasangka dan bias pada sumber-penerima, pikiran yang sempit
Semantik Pembicaraan dan pendengar memberi arti yang berlainan Orang berbicara dengan bahasa yang berbeda, menggunakan jargon atau istilah yang terlalu rumit yang tidak dipahami pendengar

Gangguan dalam komunikasi tidak terhindarkan. Semua komunikasi mengandung gangguan, dan walaupun kita tidak dapat meniadakannya samasekali, kita dapat mengurangi gangguan dan dampaknya. Menggunakan bahasa yang lebih akurat, mempelajari keterampilan mengirim dan menerima pesan nonverbal, serta meningkatkan keterampilan mendengarkan dan menerima serta mengirimkan umpan balik adalah beberapa cara untuk menanggulangi gangguan.
i. Efek Komunikasi
Komunikasi selalu mempunyai efek atau dampak atas satu atau lebih orang yang terlibat dalam tindak komunikasi. Pada setiap tindak komunikasi selalu ada konsekuensi. Sebagai contoh, anda mungkin memperoleh pengetahuan atau belajar bagaimana menganalisis, melakukan sintesis, atau mengevaluasi sesuatu; ini adalah efek atau dampak intelektual atau kognitif. Kedua, anda mungkin memperoleh sikap baru atau mengubah sikap, keyakinan, emosi, dan perasaan anda; ini adalah dampak afektif. Ketiga, anda mungkin memperoleh cara-cara atau gerakan baru seperti cara melemparkan bola atau melukis, selain juga perilaku verbal dan noverbal yang patut; ini adalah dampak atau efek psikomotorik.
j. Etik dan Kebebasan Memilih Karena komunikasi mempunyai dampak, maka ada masalah etik di sini. Karena komunikasi mengandung konsekuensi, maka ada aspek benar-salah dalam setiap tindak komunikasi. Tidak seperti prinsip-prinsip komunikasi yang efektif, prinsip-prinsip komunikasi yang etis sulit dirumuskan.
Seringkali kita dapat mengamati dampak komunikasi, dan berdasarkan pengamatan ini, merumuskan prinsip-prinsip komunikasi yang efektif. Tetapi, kita tidak dapat mengamati kebenaran atau ketidakbenaran suatu tindak komunikasi.
Dimensi etik dari komunikasi makin rumit karena etik begitu terkaitnya dengan falsafah hidup pribadi seseorang sehingga sukar untuk menyarankan pedoman yang berlaku bagi setiap orang. Meskipun sukar, pertimbangan etik tetaplah merupakan bagian integral dalam setiap tindak komunikasi. Keputusan yang kita ambil dalam hal komunikasi haruslah dipedomani oleh apa yang kita anggap benar di samping juga oleh apa yang kita anggap efektif.
Apakah komunikasi itu etis atau tidak etis, landasannya adalah gagasan kebebasan memilih serta asumsi bahwa setiap orang mempunyai hak untuk menentukan pilihannya sendiri. Komunikasi dikatakan etis bila menjamin kebebasan memilih seseorang dengan memberikan kepada orang tersebut dasar pemilihan yang akurat. Komunikasi dikatakan tidak etis bila mengganggu kebebasan memilih seseorang dengan menghalangi orang tersebut untuk mendapatkan informasi yang relevan dalam menentukan pilihan. Oleh karenanya, komunikasi yang tidak etis adalah komunikasi yang memaksa seseorang (1) mengambil pilihan yang secara normal tidak akan dipilihnya atau (2) tidak mengambil pilihan yang secara normal akan dipilihnya. Sebagai contoh, seorang pejabat rekruting perusahaan mungkin saja membesar-besarkan manfaat bekerja di Perusahaan X dan dengan demikian mendorong anda untuk menentukan pilihan yang secara normal tidak akan anda ambil (jika saja anda mengetahui fakta-fakta sebenarnya).
Dalam etik yang didasarkan atas kebebasan memilih ini, ada beberapa persyaratan. Kita mengasumsikan bahwa orang-orang ini sudah cukup umur dan berada dalam kondisi mental yang memungkinkan mereka melaksanakan pilihan secara bebas. Selanjutnya, kita mengasumsikan bahwa kebebasan memilih dalam situasi mereka tidak akan menghalangi kebebasan memilih orang lain. Sebagai contoh, anak-anak berusia 5 atau 6 tahun tidak akan siap untuk menentukan pilihan sendiri (memilih menu mereka sendiri, memilih waktu untuk tidur, memilih jenis obat), sehingga harus ada orang lain yang melakukannya untuk mereka. Begitu juga, seseorang yang menderita keterbelakangan mental membutuhkan orang lain untuk mengambilkan keputusan tertentu bagi mereka.
Di samping itu, situasi lingkungan kehidupan seseorang dapat membatasi kebebasan memilih ini. Sebagai contoh, anggota tentara seringkali harus melepaskan kebebasan memilih dan makan nasi bungkus, bukan roti keju, mengenakan seragam militer, bukan jins, lari pagi, bukan tidur. Dengan menjadi tentara, seseorang setidak-tidaknya harus melepaskan sebagian hak mereka untuk menentukan pilihan sendiri. Akhirnya, kebebasan memilih yang kita miliki tidak boleh menghalangi orang lain untuk menentukan pilihan mereka sendiri.
Kita tidak bisa membiarkan seorang pencuri memiliki kebebasan untuk mencuri, karena dengan memberikan kebebasan ini kita menghalangi korban pencurian untuk menikmati kebebasan memilih mereka—hak untuk memiliki barang dan hak untuk merasa aman dalam rumah mereka.
3. Tujuan Komunikasi Ada empat tujuan atau motif komunikasi yang perlu dikemukakan di sini. Motif atau tujuan ini tidak perlu dikemukakan secara sadar, juga tidak perlu mereka yang terlibat menyepakati tujuan komunikasi mereka. Tujuan dapat disadari ataupun tidak, dapat dikenali ataupun tidak. Selanjutnya, meskipun. teknologi komunikasi berubah dengan cepat dan drastis (kita mengirimkan surat elektronika, bekerja dengan komputer, misalnya) tujuan komunikasi pada dasarnya tetap sama, bagaimanapun hebatnya revolusi elektronika dan revolusi-revolusi lain yang akan datang. (Arnold dan Bowers, 1984; Naisbit.1984).
a. Menemukan Salah satu tujuan utama komunikasi menyangkut penemuan diri (personal discovery) Bila anda berkomunikasi dengan orang lain, anda belajar mengenai diri sendiri selain juga tentang orang lain. Kenyataannya, persepsi-diri anda sebagian besar dihasilkan dari apa yang telah anda pelajari tentang diri sendiri dari orang lain selama komunikasi, khususnya dalam perjumpaan-perjumpaan antarpribadi.
Dengan berbicara tentang diri kita sendiri dengan orang lain kita memperoleh umpan balik yang berharga mengenai perasaan, pemikiran, dan perilaku kita. Dari perjumpaan seperti ini kita menyadari, misalnya bahwa perasaan kita ternyata tidak jauh berbeda dengan perasaan orang lain. Pengukuhan positif ini membantu kita merasa "normal."
Cara lain di mana kita melakukan penemuan diri adalah melalui proses perbandingan sosial, melalui perbandingan kemampuan, prestasi, sikap, pendapat, nilai, dan kegagalan kita dengan orang lain. Artinya, kita mengevaluasi diri sendiri sebagian besar dengan cara membanding diri kita dengan orang lain.
Dengan berkomunikasi kita dapat memahami secara lebih baik diri kita sendiri dan diri orang lain yang kita ajak bicara. Tetapi, komunikasi juga memungkinkan kita untuk menemukan dunia luar—dunia yang dipenuhi objek, peristiwa, dan manusia lain. Sekarang ini, kita mengandalkan beragam media komunikasi untuk mendapatkan informasi tentang hiburan, olahraga, perang, pembangunan ekonomi, masalah kesehatan dan gizi, serta produk-produk baru yang dapat dibeli. Banyak yang kita peroleh dari media ini berinteraksi dengan yang kita peroleh dari interaksi antarpribadi kita. Kita mendapatkan banyak informasi dari media, mendiskusikannya dengan orang lain, dan akhirnya mempelajari atau menyerap bahan-bahan tadi sebagai hasil interaksi kedua sumber ini.
b. Untuk berhubungan
Salah satu motivasi kita yang paling kuat adalah berhubungan dengan orang lain (membina dan memelihara hubungan dengan orang lain). Kita ingin merasa dicintai dan disukai, dan kemudian kita juga ingin mencintai dan menyukai orang lain. Kita menghabiskan banyak waktu dan energi komunikasi kita untuk membina dan memelihara hubungan sosial. Anda berkomunikasi dengan teman dekat di sekolah, di kantor, dan barangkali melalui telepon. Anda berbincang-bincang dengan orangtua, anak-anak, dan saudara anda. Anda berinteraksi dengan mitra kerja.
c. Untuk meyakinkan Media masa ada sebagian besar untuk meyakinkan kita agar mengubah sikap dan perilaku kita. Media dapat hidup karena adanya dana dari iklan, yang diarahkan untuk mendorong kita membeli berbagai produk. Sekarang ini mungkin anda lebih banyak bertindak sebagai konsumen ketimbang sebagai penyampai pesan melalui media, tetapi tidak lama lagi barangkali anda-lah yang akan merancang pesan-pesan itu—bekerja di suatu surat kabar, menjadi editor sebuah majalah, atau bekerja pada biro iklan, pemancar televisi, atau berbagai bidang lain yang berkaitan dengan komunikasi. Tetapi, kita juga menghabiskan banyak waktu untuk melakukan persuasi antarpribadi, baik sebagai sumber maupun sebagai penerima. Dalam perjumpaan antarpribadi sehari-hari kita berusaha mengubah sikap dan perilaku orang lain. Kita berusaha mengajak mereka melakukan sesuatu, mencoba cara diit yan baru, membeli produk tertentu, menonton film, membaca buku, rnengambil mata kuliah tertentu, meyakini bahwa sesuatu itu salah atau benar, menyetujui atau mengecam gagasan tertentu, dan sebagainya. Daftar ini bisa sangat panjang. Memang, sedikit saja dari komunikasi antarpribadi kita yang tidak berupaya mengubah sikap atau perilaku.
d. Untuk bermain Kita menggunakan banyak perilaku komunikasi kita untuk bermain dan menghibur diri. Kita mendengarkan pelawak, pembicaraan, musik, dan film sebagian besar untuk hiburan. Demikian pula banyak dari perilaku komunikasi kita dirancang untuk menghibur orang lain (menceritakan lelucon mengutarakan sesuatu yang baru, dan mengaitkan cerita-cerita yang menarik). Adakalanya hiburan ini merupakan tujuan akhir, tetapi adakalanya ini merupakan cara untuk mengikat perhatian orang Iain sehingga kita dapat mencapai tujuan-tujuan lain.
Tentu saja, tujuan komunikasi bukan hanya ini; masih banyak tujuan komunikasi yang lain. Tetapi keempat tujuan yang disebutkan di atas tampaknya merupakan tujuan-tujuan yang utama. Selanjutnya tidak ada tindak komunikasi yang didorong hanya oleh satu faktor; sebab tunggal tampaknya tidak ada dunia ini. Oleh karenanya, setiap komunikasi barangkali didorong oleh kombinasi beberapa tujuan bukan hanya satu tujuan.
Unsur – unsur dalam komunikasi

a. Sumber ( Source ) : Pihak yang berinisiatif atau berkebutuhan untuk berkomunikasi, bisa seorang individu, kelompok, organisasi, perusahaan, dll.
b. Pesan (Massage) : Apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. Pesan merupakan seperangkat symbol verbal dan/ atau nonverbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud sumber tadi.
c. Saluran/Media (Channel) : alat/ wahana yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesannya kepada penerima.
d. Penerima (Receiver) : Orang yang menerima pesan dari sumber. Berdasarkan pengalaman masa lalu, rujukan nilai, pengetahuan, persepsi, pola pikir dan perasaan. Penerima pesan ini menerjemahkan/ menafsirkan seperangkat symbol verbal dan/ atau non verbal yang ia terima menjadi gagasan yang dapat ia pahami.
e. Efek (Effect) : Apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan tersebut.

f. Proses Encoding: Adalah proses pemilihan symbol/alat angkut pesan. Dilakukan oleh Pengirim pesan.
Komunikasi Tatap Muka
Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan sebagainya (Anwar Arifin, 1984). Michael Burgoon (dalam Wiryanto, 2005) mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat. Kedua definisi komunikasi kelompok di atas mempunyai kesamaan, yakni adanya komunikasi tatap muka, dan memiliki susunan rencana kerja tertentu umtuk mencapai tujuan kelompok.
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut (Deddy Mulyana, 2005). Kelompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan. Dalam komunikasi kelompok, juga melibatkan komunikasi antarpribadi. Karena itu kebanyakan teori komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi kelompok.

Komponen Komunikasi
􀂄 Manusia, yaitu pemberi informasi
(Komunikator / Sender) dan Penerima
informasi (Komunikan / Receiver)
􀂄 Informasi/pesan (Message)
􀂄 Cara dan alat atau media yang dipergunakan
dalam proses komunikasi
􀂄 Umpan Balik (Feed Back)


Konsep Dasar & Peranan Komunikasi